Kasus DBD di RI Capai 62 Ribu, Naik 3 Kali Lipat dari 2023

Kasus DBD di RI Capai 62 Ribu, Naik 3 Kali Lipat dari 2023


Jakarta, CNN Indonesia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat kenaikan kasus demam berdarah dengue (DBD) pada tahun 2024. Kenaikan terpantau cukup drastis jika dibandingkan tahun sebelumnya hingga mencapai hampir tiga kali lipat.

Data Kemenkes pada pekan ke-15 tahun 2024 atau awal April mencatat sebanyak 62.001 kasus DBD di Indonesia.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada periode yang sama di tahun sebelumnya, angka DBD mencapai 22.551 kasus.

Jawa Barat (17.331 kasus), Banten (5.877 kasus), dan Jawa Tengah (4.330 kasus) menjadi tiga provinsi dengan kasus DBD terbanyak. DKI Jakarta sendiri berada di posisi ke-19 dengan menyumbang 2.272 kasus.

Kenaikan juga terjadi pada angka kasus kematian akibat DBD pada periode yang sama. Hingga pekan ke-15 tahun 2024, Kemenkes mencatat 475 kematian akibat DBD.

Sementara pada periode yang sama di tahun sebelumnya, angka kematian akibat DBD mencapai 170 kasus.

Pada tahun ini, angka kematian akibat DBD terbanyak terjadi di Jawa Barat (158 kasus), Jawa Tengah (105 kasus), dan Jawa Timur (37 kasus).

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menuturkan, kenaikan drastis ini dipicu oleh banyak faktor. Salah satunya adalah faktor cuaca.

“Ada fenomena el nino dan pergeseran musim kemarau dan musim hujan. Karena musim pancaroba, ada hujan menyebabkan potensi sarang nyamuk bertambah,” ujar Nadia saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (18/4).

Selain itu, Nadia juga menyoroti kurangnya kesadaran masyarakat soal pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Tak cuma itu, tingginya angka kasus ini juga disebabkan oleh kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan meningkat. Kondisi ini membuat deteksi DBD menjadi lebih baik.

(tst/asr)

[Gambas:Video CNN]