Mertuaku Lansia Lincah, Anak dan Menantunya Sampai Kalah!

Mertuaku Lansia Lincah, Anak dan Menantunya Sampai Kalah!


Jakarta, CNN Indonesia

“Ibu itu bikin pagar masih bisa. Menantunya kalah. Bambu beli sendiri, dibelah sendiri. Pokoknya mulai dari bambu sampai jadi pagar.”

Kalimat di atas muncul dari Endri Aviyanto, warga Kecamatan Ceper, Klaten, Jawa Tengah saat berkisah tentang Mujinah, ibu mertuanya yang masih lincah di usia tak lagi muda.

Endri mesti menerima konsekuensi merawat mertua ketika meminang perempuan yang kini jadi istrinya. Dirinya pun kerap dibuat terkejut dengan polah ibu mertuanya yang di luar ‘nurul’.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski sudah menginjak usia 78, Mujinah masih terbilang segar dan energik. Namun Endri menuturkan, ia masih memerlukan pengawasan karena memiliki penyakit hipertensi.

“Saya sama istri cuma tetangga kecamatan, tapi kami jadi satu sama mertua. Ibu tensinya tinggi jadi setiap bulan itu ke dokter untuk ambil resep obat rutin,” kata Endri saat berbincang dengan CNNIndonesia.com via telepon, Rabu (29/5).

Dia berkata sang mertua memang sudah usia lanjut tapi masih beraktivitas normal. Mujinah saban hari bangun pukul 2 pagi, dilanjutkan salat tahajud. Kemudian ia biasa salat subuh di masjid.

Sehari-hari ia masih menyibukkan diri dengan memasak dan tak lupa bersantai sambil nonton TV. Di luar hari-harinya yang terlihat ‘biasa’, kadang Endri dibuat geleng-geleng kepala.

Tak hanya membuat pagar sendiri, Mujinah pernah membetulkan genting yang sempat melorot. Sejumlah aktivitas fisik seperti bersepeda pun masih dilakukan.

Lansia dengan hipertensi memang harus memperhatikan kondisi fisik. Kendati demikian, Endri dan istrinya tidak bisa serta merta melarang ibunda beraktivitas sebab larangan itu malah membuatnya sakit.

Hal ini pun sudah jadi pemahaman bersama, termasuk anak-anak Mujinah yang tinggal di luar Klaten.

“Ibu ini enggak bisa dilarang. Dilarang malah sakit. Kalau ibu sakit, udah sepakat, jangan menyalahkan yang di rumah. Sakit? Diperiksakan aja. Ibu ini memang istimewa,” katanya.

Rajin baca Al-Qur’an dan duduk manis konseran




Ilustrasi. Di usia 78 tahun, Mujinah, lansia asal Klaten, Jawa Tengah masih energik menjalani hari-hari. (iStockphoto)

Pengalaman hidup bersama mertua membuat Endri semakin diyakinkan bahwa doa seorang ibu memang luar biasa dampaknya. Sekitar 1,5 tahun lalu ia dan istri bisa menemani Mujinah menunaikan ibadah umrah.

Awalnya, Endri menawarkan untuk umrah sendiri. Namun Mujinah tidak berkenan berangkat sendiri dan minta ditemani.

“Ditemani tuh, ya, konsekuensi biaya dan kebutuhan lain. Nah, saya baru percaya banget doa ibu luar biasa. Selang sebulan daftar untuk tiga orang, kondisi bisa semua,” katanya.

Akan tetapi yang tak kalah berkesan adalah Endri menyaksikan sendiri Mujinah duduk manis menikmati konser 34 tahun Slank di TV bersama anak-cucu.

“Ini ke masjid baca Al-Qur’an, Slank juga ngikutin,” kata Endri tak bisa menahan tawa.

Segala tingkah polah lansia memerlukan adaptasi dari anggota keluarga lain yang lebih muda. Endri sadar betul anak-anak perlu lebih banyak mengalah.

Buatnya, ketika menemukan hal-hal yang aneh, menguji kesabaran, ia mengingatkan diri dan sang istri bahwa sang ibu memang sudah sepuh (tua).

“Ibu itu tetap seorang ibu, menganggap kita anak kecil terus. Kita-nya yang mengalah. Tapi dalam kondisi tertentu, ada sinyal bakal kecapaian, kami lapor ke anak kesayangannya, si bungsu,” ujarnya.

(pua/pua)

[Gambas:Video CNN]