Milan Bakal Sahkan UU Baru, Jajan Es Krim Kala Malam Terancam Dilarang


Jakarta, CNN Indonesia

Bagi mereka yang ingin jajan malam-malam seperti es krim dan gelato di Milan, agaknya mulai untuk mengurungkan niat atau beli lebih awal.

Beberapa waktu terakhir, sebuah kebijakan baru bisa diterapkan di Milan yang melarang orang untuk jajan makanan lewat tengah malam.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Larangan itu sebenarnya ditujukan untuk layanan take away tengah malam, momen yang biasanya digunakan orang-orang untuk jajan termasuk beli es krim atau gelato setelah makan malam.

Larangan tersebut bermula pada November lalu ketika penduduk Porta Venezia mengamuk ke pemerintah kotanya dan berencana menggugat Balai Kota.

Hal itu lantaran penduduk setempat merasa terganggu dengan kebisingan penduduk dan turis yang masih keliaran lewat tengah malam.

Seperti Milan, Porta Venezia juga banyak memiliki bar yang masih buka hingga lewat tengah malam. Mereka bercengkerama sembari menikmati camilan, termasuk es krim.

Demi menjawab kebutuhan warga, pemerintah setempat kemudian membuat larangan sementara pada layanan take away. Rupanya, larangan ini mulai diadopsi daerah lain termasuk Milan.

“Tujuannya adalah untuk mencari keseimbangan antara sosialisasi dan hiburan, serta kedamaian dan ketenangan warga,” kata Marco Granelli, wakil walikota Milan untuk keamanan publik seperti dilaporkan TimeOut.

Pemkot Milan mengajukan dokumen legislatif yang berisi larangan membungkus makanan setelah pukul 00.30 pada hari kerja dan pada pukul 01.30 pada akhir pekan.

Larangan memang tidak spesifik untuk es krim tapi ada kekhawatiran bahwa ini juga berimbas pada gelato. Padahal, penduduk lokal terbiasa jalan-jalan setelah makan malam dan membeli es krim.

Kalau undang-undang sah, aturan berlaku mulai Mei hingga November.

Sementara itu, menurut Walikota Giuseppe Sala, sebagian besar masyarakat sudah mengeluhkan kebisingan.

“Saya harus mendengarkan semua warga, termasuk mereka yang harus bekerja dan mereka yang ingin berbisnis,” katanya.

(els/end)

[Gambas:Video CNN]