Penerbangan New Delhi-Bali dan Turis India di Mata Pelaku Pariwisata

Penerbangan New Delhi-Bali dan Turis India di Mata Pelaku Pariwisata

Jakarta, CNN Indonesia

Pembukaan rute penerbangan langsung New Delhi-Bali-New Delhi mulai Jumat (1/12) mendapat beragam respons dari pelaku pariwisata di Pulau Dewata. Untuk pertama kalinya, Bandara Ngurah RaiĀ Bali melayani pembukaan rute penerbangan dari maskapai asal India, Vistara.

Ketua Aliansi Pelaku Pariwisata Marginal Bali, I Wayan Puspa Negara, menyambut baik adanya penerbangan langsung dari New Delhi-Bali, karena setiap wisatawan mancanegara yang datang memberikan kontribusi baik untuk Pulau Dewata, walaupun karakter turis berbeda-beda.

“Setiap negara yang menjadi kontributor kita, ini memang memiliki karakter yang berbeda-beda bahkan ada yang ekstrem. Kalau khusus untuk India, akhir-akhir ini pasca open border menempati urutan kedua setelah Australia dan karena memang India bertumbuh luar biasa 30 sampai 40 persen datangnya ke ke Bali,” kata Puspa saat dihubungi CNNIndonesia, Selasa (5/12).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puspa menilai, secara filosofis turis India memiliki semacam keyakinan yang sama dengan Bali, sehingga wisatawan dari Negeri Hindustan itu melihat Bali sebagai second state. Turis India yang tiba di Bali melihat nuansa yang hampir sama dalam konteks keyakinan mereka.

Tapi, apabila dilihat secara kontribusi ekonomi ke pariwisata di Bali, dia menilai turis asal India punya karakter berbeda dari 10 negara teratas penyumbang wisatawannya ke Bali.

“Karakteristik wisatawan India, mereka dikenal lebih kaku untuk urusan tawar-menawar dan dari segi pengeluaran, wisatawan India juga dikenal lebih irit,” ucap Puspa.

“Lalu, budget mereka juga rata-rata tidak terlalu tinggi. Meskipun mereka itu sebenarnya ada empat jenis kelas India yang datang ke Bali,” imbuhnya.

Menurut Puspa, kelas turis India yang ke Bali terbagi atas empat jenis kelas di antaranya kelas jetset, middle up, middle low, dan backpacker. Masing-masing kelas itu memiliki pilihan berbeda soal penginapan maupun destinasi wisata.

Stigma mengenai turis asal India yang kerap berulah, menurut Puspa tidak sepenuhnya benar. Dia mengakui ada beberapa kejadian yang tidak diinginkan, tapi tidak dilakukan oleh kebanyakan turis.