Roti Pipih Manoushe Lebanon Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO

Roti Pipih Manoushe Lebanon Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO


Jakarta, CNN Indonesia

Budaya Sehat Jamu sudah sah ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda. Selain jamu, Badan Kebudayaan PBB juga menambahkan roti pipih ikonik Lebanon, manoushe, ke dalam daftar warisan budaya takbenda.

Komite Perlindungan Warisan Budaya Takbenda, yang melakukan sidang di Botswana sejak Senin, menyetujui pengakuan pada roti terkenal itu dan warisan budaya lainnya. 

“Sarapan klasik khas Lebanon, manoushe adalah roti pipih yang disiapkan di rumah-rumah dan toko roti khusus, dan dinikmati oleh orang-orang dari semua latar belakang,” kata UNESCO.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Roti pipih sering kali diberi keju lembut yang disebut labneh, serta tomat, mentimun, zaitun, dan daun mint. Di atasnya diberi campuran thyme, sumac, biji wijen panggang, garam dan minyak zaitun.

“Saat menyiapkan adonan, para praktisi berdoa agar adonan mengembang, umat Islam membacakan awal Fatiha dan umat Kristiani membaca beberapa doa dan membuat tanda salib sebelum mengistirahatkan adonan,” tambah badan PBB tersebut.

“Manoushe dimakan secara lintas komunitas, mencerminkan gagasan simbolis hidup bersama di antara masyarakat Lebanon,” kata Bahjat Rizk, atase kebudayaan Lebanon di UNESCO.

“Toko roti yang menyiapkan hidangan ini tersebar di seluruh negeri,” katanya kepada AFP.

Manoushe tetap menjadi salah satu pilihan makanan paling murah di negara yang sedang berjuang dari krisis ekonomi parah sejak tahun 2019.

“Persiapan manoushe untuk dijual di toko roti kecil juga berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi lokal,” kata UNESCO.

Sebuah jajanan kaki lima yang populer, manoushe juga dapat ditemukan di toko roti di seluruh dunia berkat diaspora Lebanon.

(chs)

[Gambas:Video CNN]