Jakarta, CNN Indonesia —
Hari Thalasemia Sedunia diperingati hari ini, Rabu (8/5). Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, sebanyak 11 ribu orang penderita thalasemia di Indonesia per tahun 2023.
“Totalnya sudah mencapai angka 11 ribu. Tapi kemungkinan bisa lebih banyak karena kekurangan kita memang pendataan thalasemia ini cukup sulit,” kata dokter spesialis anak Teny Tjitra Sari dalam Temu Media Hari Thalasemia yang digelar Kementerian Kesehatan RI secara daring, Selasa (7/5).
Dari data yang dibagikan Teny, jumlah penderita thalasemia tertinggi saat ini berada di Jawa Barat. Total penderita thalasemia di daerah itu mencapai 38,78 persen atau setara 4.255 kasus.
Sementara posisi kedua ada di Jawa Tengah dengan jumlah penderita mencapai 1.451 kasus.
“Jumlah-jumlah ini bisa jadi lebih tinggi. Karena sekali lagi, mendata penderita thalasemia itu tidak mudah. Banyak juga yang tidak sadar bahwa mereka thalasemia,” ujar Teny yang juga tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Berikut 5 daerah dengan kasus thalasemia tertinggi di Indonesia per 2023:
1. Jawa Barat 4.255 kasus
2. Jawa Tengah 1.451 kasus
3. Jakarta886 kasus
4. Jawa Timur 752 kasus
5. Banten 654 kasus
Thalasemia adalah kondisi kelainan darah bawaan di mana tubuh membentuk hemoglobin yang tidak normal.
Gangguan pada hemoglobin menyebabkan kerusakan sel darah merah berlebih hingga memicu anemia.
Thalasemia bersifat genetik, artinya diturunkan dari orang tua ke anak. Meski terbilang jarang, namun penyakit ini perlu diwaspadai karena bisa memicu gagal jantung, pertumbuhan yang terhambat, gangguan hati, hingga mengancam nyawa.
(tst/asr)
[Gambas:Video CNN]