Halodoc, Jakarta – Penyakit jantung koroner (PJK) dikenal sebagai silent killer, karena terjadi mendadak dan berakibat fatal bagi tubuh. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah jantung tersumbat oleh timbunan lemak, membuatnya menyempit dan aliran darah ke jantung berkurang. Hal inilah yang memicu gejala PJK, seperti angina dan sesak napas.
Baca Juga: Ini yang Dimaksud dengan Penyakit Jantung Koroner
Kasus Penyakit Jantung Koroner (PJK) di Indonesia
Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2012 menunjukkan 17,5 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit kardiovaskular, sebanyak 6,7 juta kematian disebabkan karena PJK. Di Indonesia, data Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa terdapat 1,5 persen kasus PJK di Indonesia. Angka ini termasuk yang tertinggi di antara jenis penyakit kardiovaskular lain.
Pilihan Pengobatan untuk Mengatasi Penyakit Jantung Koroner (PJK)
Jika tidak segera ditangani, PJK memicu kematian prematur bagi pengidapnya. Lantas, apa saja pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi PJK?
1. Perubahan Gaya Hidup
Fokus utama pengobatan PJK adalah perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat, dikombinasikan dengan konsumsi obat atau prosedur medis. Misalnya, berhenti merokok, membatasi minum alkohol, konsumsi makanan bergizi seimbang, mengurangi stres, menjaga berat badan tetap ideal, dan rutin berolahraga.
2. Konsumsi Obat
Di antaranya adalah obat pengencer darah, statin, obat penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitors), angiotensin II receptor blockers (ARB), penghambat beta (beta blockers), nitrat, antagonis kalsium, dan diuretik. Jika konsumsi obat tidak efektif dalam mengalami gejala PJK, dokter menyarankan tindakan medis lain, seperti operasi.
Baca Juga: Kenali Gejala Penyakit Jantung Koroner
3. Operasi
Operasi dilakukan jika penyempitan pembuluh darah disebabkan karena penumpukan ateroma. Apa saja tindakan operasi untuk mengatasi PJK?
-
Pasang ring jantung atau angioplasti koroner. Cara ini dilakukan dengan memasukkan kateter ke bagian arteri yang menyempit. Selanjutnya, dokter mengembangkan balon kecil melalui kateter untuk melebarkan arteri tersebut. Tindakan ini diharapkan bisa melancarkan peredaran darah dan mencegah penyempitan arteri kembali.
-
Bypass jantung, dilakukan jika terdapat lebih dari satu arteri yang tersumbat. Caranya dengan mengambil pembuluh darah dari bagian tubuh lain. Bagian ini ditempel ke bagian antara pembuluh darah besar (aorta) dan arteri, melewati arteri yang menyempit. Alhasil, darah mengalir lancar melalui rute yang baru.
-
Transplantasi jantung. Prosedur ini dilakukan jika kerusakan jantung sangat parah dan tidak bisa diatasi dengan obat. Jantung yang rusak akan diganti dengan jantung sehat dari pendonor.
Bagaimana jika gejala PJK diabaikan? Kondisi ini meningkatkan risiko terjadinya komplikasi yang lebih serius. Di antaranya adalah angina alias nyeri dada akibat arteri menyempit, serangan jantung yang terjadi ketika arteri tersumbat sepenuhnya, gagal jantung akibat jantung tidak kuat memompa darah, hingga gangguan irama jantung (aritmia) karena kurangnya suplai darah ke jantung atau kerusakan jantung. Komplikasi inilah yang berpotensi mengancam nyawa bagi pengidap PJK.
Baca Juga: Hati-hati, Jantung Koroner Bisa Menurun Pada Anak
Itulah pilihan pengobatan untuk mengatasi penyakit jantung koroner. Kalau kamu punya keluhan pada jantung, jangan ragu berbicara dengan dokter ahli. Tanpa harus antre, sekarang kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan di sini. Kamu juga bisa tanya jawab sama dokter dengan download aplikasi Halodoc via fitur Tanya Dokter.