Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia —
Tak hanya orang dewasa, lupus juga bisa dialami anak-anak. Simak beberapa tanda dan gejala lupus pada anak yang patut jadi kewaspadaan orang tua.
Dokter spesialis anak-konsultan Reni Ghrahani Dewi Majangsari mengakui sulitnya identifikasi lupus pada anak. Orang tua perlu diedukasi mengenai lupus pada anak agar penyakit bisa ditangani dan terkontrol.
Suatu gejala memang tidak bisa serta merta membawa pada kesimpulan penyakit. Namun, tanda dan gejala berikut patut dicurigai sebagai lupus.
1. Demam berulang
Gejala awal yang paling mudah dikenali adalah demam berulang. Demam bervariasi, mulai dari demam tidak tinggi sampai demam tinggi.
“Kemudian sering juga anak mungkin dianjurkan rawat inap dengan [kecurigaan] berbagai jenis penyakit tetapi respons terhadap pengobatan kurang bagus,” kata Reni dalam webinar bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Selasa (7/5).
2. Kelelahan
Orang tua perlu memperhatikan kondisi fisik anak. Tanda awal lupus biasanya ditandai dengan kelelahan tanpa sebab yang jelas.
Reni berkata, anak bisa tampak kelelahan meski tidak ada aktivitas intens atau berat.
“Cirinya, dia enggak mau main karena lelah. Kalau anak remaja, gampang mengeluh kalau lelah, lemah. Anak kecil mungkin tidak mengeluh, tapi enggak mau main,” jelasnya.
3. Nyeri pada otot atau sendi
Tanda lain lupus pada anak berupa nyeri berulang pada otot atau sendi. Kondisi ini juga disebut nyeri muskuloskeletal. Nyeri terasa makin parah di pagi hari.
“Anak sering enggak bisa langsung aktivitas. Dikira males oleh orang sekitar,” imbuh Reni.
4. Penurunan berat badan
Anak mengalami penurunan berat badan cukup signifikan tanpa sebab jelas. Padahal, anak tidak sedang sakit atau turun nafsu makannya.
5. Kerontokan rambut
Kerontokan rambut bisa terlokalisir atau terjadi pada area tertentu. Kerontokan juga bisa terjadi secara terdistribusi, di mana rambut seolah menipis.
(els/asr)
[Gambas:Video CNN]