Daftar Isi
- Kebiasaan yang bisa menurunkan kortisol
Jakarta, CNN Indonesia —
Stres bisa terjadi saat hormon kortisol berada di level sangat tinggi. Untuk menurunkan kadar kortisol penyebab stres, Anda bisa menerapkan kebiasaan sehari-hari berikut ini.
Kortisol merupakan hormon stres yang biasanya dilepaskan oleh kelenjar adrenal. Hormon ini membantu tubuh menghadapi situasi stres ketika ada kejadian tidak terduga.
Hormon ini juga membantu mengeluarkan sistem ‘lawan dan lari’ untuk menghadapi sesuatu yang berbahaya atau dianggap mengancam.
Tapi, saat kadar kortisol terlalu tinggi dan terjadi dalam waktu yang lama, masalah kesehatan justru bisa muncul.
Melansir Healthline, berbagai masalah kesehatan yang bisa muncul, misal berat badan yang meningkat hingga berbagai penyakit kronis seperti darah tinggi, penyakit jantung, diabetes tipe 2, osteopororisis, dan berbagai masalah kesehatan lainnya.
Kortisol sebenarnya termasuk hormon yang baik. Tugasnya bukan hanya mengatur tingkat stres dalam diri Anda tapi juga berperan dalam mengatur metabolisme tubuh, mengurangi nafsu makan yang biasanya makin meningkat ketika stres muncul.
Kortisol ini akan berguna selama levelnya berada di batas normal, yang jadi masalah adalah ketika kortisol ini berada di level yang cukup tinggi.
Untuk itu sangat penting mengatur berbagai kebiasaan sehari-hari agar kortisol tidak berada di level tinggi. Berikut kebiasaannya:
1. Atur pola makan
Melansir berbagai sumber, pola makan tidak sehat misal mengandung gula tinggi atau makan makanan olahan tinggi garam bisa membuat kadar kortisol makin tinggi.
Oleh karena itu mulailah membiasakan diri makan makanan sehat. Mulai dari sayuran, buah-buahan, hingga daging tanpa lemak.
2. Sering latih pernapasan
Ilustrasi. Salah satu kebiasaan yang bisa menurunkan hormon kortisol penyebab stres adalah sering latihan pernapasan. (Istockphoto/fizkes)
|
Beberapa penelitian mengungkap bahwa melatih pernapasan tiga hingga lima menit dalam sehari bisa menurunkan level kortisol. Hal ini tentu berdampak pada meredanya kecemasan, depresi, bahkan bisa meningkatkan daya ingat.
3. Kurangi kafein
Kafein bisa meningkatkan kadar kortisol dan tidak mengatasi akar masalahnya, yaitu menyeimbangkan kadar hormon. Makanya, alih-alih konsumsi kopi atau minuman tinggi kafein, sebaiknya perbanyak minum air putih agar kadar kortisol dalam tubuh lebih seimbang.
4. Tidur cukup
Agar tubuh bisa pulih, manusia setidaknya membutuhkan tidur tujuh hingga delapan jam. Tidur memang sangat penting tapi sering diabaikan oleh manusia. Tidurlah di malam hari dengan jumlah yang cukup agar kadar kortisol tidak meningkat dan badan tetap bugar.
5. Tulis jurnal
Ilustrasi. Salah satu kebiasaan yang bisa menurunkan hormon kortisol penyebab stres adalah menulis jurnal. (Raw Pixel)
|
Terkadang menuliskan pemikiran di atas kertas saja sudah membantu. Tuliskan apapun yang Anda rasakan, baik itu hal yang membahagiakan maupun yang menyedihkan.
6. Olahraga teratur
Olahraga memang bisa jadi penghilang stres yang ampuh. Lakukanlah aktivitas olahraga sedang setiap hari, cukup 30 menit setiap harinya maka kadar kortisol dalam tubuh bisa terjaga dan berada di level aman.
Melansir Real Simple, olahraga bisa membantu menghilangkan stres dan meningkatkan kualitas tidur. Olahraga juga bisa mendorong pelepasan bahan kimia yang membuat Anda merasa nyaman seperti serotonin dan endorfin.
7. Lakukan hobi
Ilustrasi. Salah satu kebiasaan yang bisa menurunkan hormon kortisol adalah lakukan hobi. (iStock/PeopleImages)
|
Rutin melakukan hobi yang menyenangkan dan menenangkan bisa mengalihkan perhatian Anda dengan cara yang sehat. Hobi juga bisa meningkatkan suasana hati, bisa membantu mengatur reaksi dan mengatasi stres.
Itulah tujuh kebiasaan sederhana yang bisa menurunkan kadar kortisol, membuat Anda lebih bahagia dan terhindar dari stres.
(tst/pua)
[Gambas:Video CNN]