Medan Zoo Dikabarkan Alami Kriris Pakan untuk Satwa

Medan Zoo Dikabarkan Alami Kriris Pakan untuk Satwa


Medan, CNN Indonesia

Medan Zoo di Sumatera Utara, baru-baru ini kembali mendapat sorotan terkait kabar bahwa Kebun Binatang Medan itu mengalami krisis pakan untuk satwa.

Juru Kampanye Satwa Liar – The Wildlife Whisperer of Sumatra Arisa Mukharliza mengklaim mendapat informasi terjadi krisis pakan di Medan Zoo dan belum melihat bantuan dari Pemerintah Kota Medan.

“Kemarin itu teman-teman influencer memberikan bantuan pakan 38 kg daging ayam. Tapi untuk hari ini Medan Zoo kebingungan. Dari keterangan manajer belum ada bantuan apapun dari Pemko Medan. Hanya dari masyarakat saja yang peduli. Ada beberapa masyarakat yang kasih makan gajah. Tapi untuk satwa lainnya tidak ada,” kata Arisa kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (4/5/2024).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Arisa, selama ini Medan Zoo hanya bergantung bantuan pakan satwa dari PKBSI (Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia). Namun, bantuan tersebut saat ini sudah berakhir.

“Namun karena PKBSI mengelola kebun binatang bukan hanya Medan Zoo saja, masih banyak program lainnya, jadi otomatis tak bisa secara sukarelawan untuk ngasi bantuan terus-menerus. PUD Pembangunan diharapkan harus lebih gesit karena mereka sebagai pengelola. Tapi kita lihat mereka memang kurang maksimal mengupayakan pakan satwa,” ujarnya.

Dia membeberkan, selama ini PKBSI membantu pakan satwa Medan Zoo sekitar Rp3,5 juta per harinya. Dana tersebut digunakan untuk menghidupi sekitar 115 satwa di sana. Setelah bantuan pakan tak berlanjut lagi, Medan Zoo hanya bisa mengeluarkan Rp1 juta per hari untuk pakan satwa.

“Untuk kebutuhan harimau saja itu sudah tak terpenuhi lagi. Untuk satwa lainnya bagaimana. Jadi, asumsi kita ada beberapa satwa yang puasa dengan total belanja Rp1 jutaan,” tuturnya.

Pengunjung Medan Zoo tetap sepi selama libur Lebaran 2024, padahal selama ini kebun binatang ini berharap pemasukan dari kunjungan wisatawan untuk membiayai operasional mereka.

“Krisis pakan mulai akhir Maret 2024. Mereka sempat mengeluarkan biaya dari PUD Pembangunan. Tapi tetap saja tidak mencukupi. Untuk karyawan saja itu tak ada dibayar gajinya. Jadi dana yang sebenarnya untuk karyawan keputusannya dialokasikan untuk satwa,” ungkap Arisa.

Arisa juga mengkritisi Wali Kota Medan Bobby Nasution, karena belum ada kejelasan mengenai investor untuk Medan Zoo serta komitmen untuk merenovasi kebun binatang tersebut.

Dalam beberapa kesempatan, Bobby mengaku Medan Zoo bakal ditutup sementara untuk dilakukan renovasi. Tak hanya itu, Bobby memastikan kandang kandang satwa yang mayoritas sudah tak layak akan diperbaiki. Akan tetapi janji-janji tersebut, kata Arisa, tak kunjung terealisasi.

“Untuk berkaitan wali kota (Bobby Nasution) kita sudah kebingungan, karena tiga investor kemaren belum ada kelanjutan sama sekali. Dan untuk satwa aja dari statemen walkot yang katanya mau direlokasi, tapi di sekitar itu belum ada perencanaan dibangun kandangnya. Justru masyarakat yang datang ke sana secara bergantian untuk kasih pakan satwanya,” kata Arisa.

Dalam kurun waktu November 2023 – Februari 2024, tercatat lima harimau di Medan Zoo merenggang nyawa, masing masing tiga harimau Sumatra dan dua harimau Benggala.

Selain harimau, organisasi pencinta satwa liar The Wildlife Whisperer of Sumatra mencatat dalam kurun waktu November 2023 – Februari 2024, terdapat 6 kematian satwa liar di Medan Zoo antara lain 1 Owa Agile, 2 kucing emas, 1 orangutan Kalimantan, 1 bangau Tong Tong, dan 1 kuda betina yang mati saat proses melahirkan tanpa diketahui pengelola Medan Zoo.

Banyak satwa di Medan Zoo sakit. Tak sedikit pula yang mati karena kandang dan fasilitas yang tak layak. Tercatat pada 2022 Medan Zoo memiliki jumlah kandang 76 unit dengan satwa sebanyak 255 ekor, terdiri atas 163 ekor aves, 60 ekor mamalia, dan 32 ekor reptil di lahan 10 hektare dari total seluas 30 hektare.

Sekarang, jumlah satwa tersisa di Medan Zoo hanya sekitar 115 ekor, termasuk delapan di antaranya harimau ( 3 harimau Sumatera dan 5 harimau Benggala). Meski begitu Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) mengungkap bahwa keseluruhan harimau dalam kondisi sakit.

(frd/wiw)

[Gambas:Video CNN]