Jakarta, CNN Indonesia —
Pemerintah Jepang menerapkan sistem baru penjualan tiket bagi pelancong yang ingin mendaki Gunung Fuji. Sistem baru ini diterapkan untuk mencegah overtourism.
Melansir AFP, Jepang bakal menerapkan pembelian tiket pendakian Gunung Fuji secara daring. Tiket dijual untuk pendakian di jalur Yoshida, Yamanashi.
Sistem pembelian daring itu dilakukan setelah pemerintah setempat mengumumkan pembatasan pendaki per hari di jalur yang dimaksud. Pemerintah membatasi untuk 4 ribu pendaki per hari.
Tiketnya sendiri dijual seharga 2 ribu yen atau sekitar Rp205 ribu. Pemesanan daring akan dibuka pada 20 Mei mendatang pada musim pendakian Juli-September.
Pendaki akan diminta melakukan pemesanan melalui situs resmi Gunung Fuji dan membayar harga tiket yang tercantum.
Setelah melakukan pembayaran, pendaki akan menerima kode QR yang nantinya harus dipindai di pintu masuk jalur Yoshida.
Pendaki juga akan diminta untuk melakukan daftar ulang secara daring. Daftar ulang dilakukan paling lambat satu hari sebelum jadwal pendakian.
Namun demikian, mengutip GMA Network, bukan berarti semua pendaki wajib melakukan reservasi atau pemesanan daring. Pendaki juga bisa datang langsung ke lokasi dan masuk ke jalur pendakian jika slot masih tersedia.
Namun, jika slot sudah penuh, maka pendaki tidak bisa memasuki jalur pendakian Gunung Fuji.
Selain itu, pemerintah setempat juga akan menutup jalur Yoshida pada pukul 16.00 hingga 03.00 waktu setempat. Hal ini dilakukan guna mencegah para pendaki yang hanya berkeinginan untuk naik ke puncak dan menyaksikan matahari terbit tanpa bermalam di kabin yang disediakan.
Jepang sendiri terus dilanda overtourism sejak tahun lalu. Kini, pemerintah Jepang tengah melakukan berbagai strategi untuk mengatasi hal tersebut.
Gunung Fuji sendiri merupakan salah satu gunung favorit para pelancong.
Puncak Gunung Fuji hampir tertutup salju sepanjang tahun. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi gunung setinggi 3.766 mdpl ini.
(asr/asr)
[Gambas:Video CNN]