Anak dan Remaja Harus Dilindungi dari Paparan Tembakau

Anak dan Remaja Harus Dilindungi dari Paparan Tembakau


Jakarta, CNN Indonesia

World No-Tobacco Day atau Hari Tanpa Tembakau Sedunia diperingati saban 31 Mei. Hari ini diperingati untuk mengingatkan bahaya paparan rokok terhadap kesehatan.

Pada tahun 2024, peringatan ini mengambil tema ‘Protecting Children from Tobacco Industry Interfeence’. Tema ini menyoroti pentingnya perlindungan terhadap anak dari campur tangan industri tembakau.

Melansir laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tema ini difokuskan pada advokasi agar anak muda yang kerap dijadikan target produk tembakau berbahaya bisa segera berakhir.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Industri tembakau atau rokok sendiri diketahui kerap menjadikan kelompok muda sebagai target pasarnya. Hal ini dilakukan agar industri rokok tetap berdiri tegak setelah pengguna usia lanjut tak lagi merokok.

Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan berupaya menciptakan lingkungan yang mendorong penyerapan produk-produknya di kalangan generasi berikutnya. Termasuk di antaranya peraturan yang longgar untuk memastikan produk-produknya tersedia dan terjangkau.

Pada 2022 lalu, WHO mencatat, setidaknya ada 37 juta anak muda berusia 13-15 tahun di seluruh dunia yang merokok berbagai jenis tembakau.

Di wilayah Eropa, misalnya, ada 11,5 persen anak laki-laki dan 10,1 persen anak perempuan berusia 13-15 tahun yang menggunakan produk tembakau. Jika ditotal, jumlahnya ada sekitar 4 juta anak yang terpapar bahaya tembakau.

Tak cuma rokok batangan, produk seperti rokok elektrik pun kian populer di kalangan muda-mudi. Di beberapa negara, tingkat penggunaan rokok elektrik di kalangan anak sekolah bahkan 2-3 kali lebih tinggi dibandingkan penggunaan rokok konvensional.

Padahal, rokok punya berbagai dampak buruk bagi kesehatan anak dan remaja.




Ilustrasi. Hari Tanpa Tembakau Sedunia menyoroti pentingnya melindungi anak dan remaja dari paparan rokok. (iStock/fuzznails)

Pada anak, misalnya, rokok bisa mengganggu pembentukan imunitas tubuh hingga membuat si kecil lebih mudah sakit. Rokok juga diketahui bisa menghambat proses tumbuh kembang anak dan berisiko stunting.

Sementara pada remaja, rokok bisa memicu kerusakan paru-paru saat dewasa kelak. Rokok juga berpotensi menimbulkan penyakit kanker dan masalah kardiovaskular.

Yang lebih dikhawatirkan lagi adalah dampak buruk yang membuat remaja jadi ketergantungan terhadap produk tembakau. Merokok pada usia remaja meningkatkan risiko kecanduan nikotin.

Nikotin sendiri diketahui bisa berdampak negatif terhadap kesehatan mental dan fisik.

Oleh karena itu, Hari Tanpa Tembakau Sedunia tahun ini menyerukan kepada pemerintah dan komunitas untuk melindungi generasi muda dari bahaya paparan rokok, serta meminta pertanggungjawaban industri tembakau atas kerugian yang dihasilkan.

(tst/asr)

[Gambas:Video CNN]