5 Tips Posisi Menyetir yang Ergonomis, Jaga Tulang Belakang

5 Tips Posisi Menyetir yang Ergonomis, Jaga Tulang Belakang


Jakarta, CNN Indonesia

Kondisi macet di jalan pasti pernah dirasakan semua orang, terlebih bagi mereka yang tinggal di kota-kota besar. Meski sudah bukan hal baru, macet tetap bikin lelah dan bisa memberi dampak buruk untuk pengemudi, seperti nyeri pada punggung.

Nyeri punggung ini bisa disebabkan oleh banyak hal. Pengemudi yang duduk terlalu lama di dalam mobil kerap mengalaminya, antara lain karena durasi mengemudi, postur tubuh yang salah saat berada di belakang setir, hingga guncangan atau getaran akibat kondisi jalan.

Dokter Spesialis Ortopedi Konsultan Tulang Belakang dari Mayapada Hospital Bogor, dr. Nugroho Setyowardoyo, Sp.OT (K) Spine menyatakan, pengemudi harus memperhatikan postur tubuh saat mengemudi. Posisi duduk yang ergonomis ini sangat penting untuk menghindari kelelahan otot maupun gangguan pada bantalan tulang belakang.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kita harus memastikan posisi duduk dan postur tubuh yang ergonomis untuk menjaga posisi tulang dan persendian tetap dalam posisi sejajar, sehingga mampu mengurangi risiko terjadinya nyeri dan gangguan kesehatan lainnya yang berkaitan dengan tulang belakang,” kata dr. Nugroho.

Pengemudi yang sedang menempuh perjalanan panjang, diminta untuk beristirahat dan melakukan peregangan secara berkala. Selain itu, dr. Nugroho mengungkap 5 hal yang harus diperhatikan untuk menjaga kesehatan tulang belakang saat mengemudi seperti berikut:

1. Posisi duduk

Sebelum menjalankan mobil, pastikan punggung sepenuhnya menempel pada sandaran jok, lalu selipkan ganjalan yang sesuai dengan lekukan punggung bawah.

Agar punggung bawah tak mendapat tekanan yang berlebih, dr. Nugroho menganjurkan agar sandaran kursi diatur dengan kemiringan lebih kurang 100-110 derajat, dan kursi bawah lebih kurang 5 derajat.

2. Posisi kepala

Ketinggian sandaran kepala atau headrest sebaiknya tepat berada di belakang kepala. Sandaran kepala ini dapat berfungsi sebagai pelindung kepala dan leher pengemudi saat terjadi benturan keras.

3. Posisi setir

Saat mengatur jarak dan ketinggian setir, siku pengemudi diingatkan untuk menekuk lebih kurang 120 derajat, sehingga kelelahan punggung atas bisa dikurangi.

4. Posisi sabuk pengaman

Posisi terbaik sabuk pengaman adalah di atas tulang panggung, dengan bagian atas sabuk melintasi tulang selangka dan tulang dada.

5. Jarak kursi dan pedal

Pada poin ini, adalah penting untuk memastikan kaki dapat menginjak pedal secara penuh tanpa mengubah posisi duduk.

dr. Nugroho menegaskan, posisi duduk ergonomis bukan hanya penting bagi kesehatan, tetapi juga menandakan kepedulian terhadap keselamatan berlalu lintas pengguna jalan lainnya.

Pada kesempatan berbeda, Dokter Spesialis Ortopedi Konsultan Tulang Belakang dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Starifulkani Arif, Sp.OT (K) Spine, juga mengingatkan pentingnya berkendara secara sehat dalam kegiatan Joyfest BMW Astra Driving Experience pada Mei lalu.

Tak hanya membicarakan posisi duduk ergonomis saat mengemudi, dr. Kani juga menyampaikan edukasi terkait cedera tulang belakang, mulai pencegahan sampai penanganan.

Baik dr. Nugroho maupun dr. Kani merupakan dokter ahli tulang belakang yang berpraktik di Orthopedic Center Mayapada Hospital. Orthopedic Center merupakan salah satu layanan unggulan Mayapada Hospital, menyediakan layanan holistik dan menyeluruh, dilengkapi tim dokter multidisiplin yang ahli dan berpengalaman pada berbagai kasus tulang, sendi, dan otot.

(rea/rir)

[Gambas:Video CNN]