Jakarta, CNN Indonesia —
Baru-baru ini viral tentang satu keluarga keracunan usai mengonsumsi ikan tuna yang dicampur susu evaporasi dan santan.
Sebenarnya, amankah mencampurkan ketiganya sekaligus dalam sebuah hidangan masakan?
Memasak tentu momen yang menyenangkan bagi banyak orang, dan bereksperimen dengan menu juga adalah hal yang sering dilakukan.
Baru-baru ini, pengguna TikTok bernama @kingmodonking mengunggah video keluarganya yang harus dilarikan ke IGD setelah mengonsumsi hidangan tuna yang dicampur dengan susu evaporasi dan santan hasil eksperimennya.
“Orang gila mana, orang gila mana… gua yg gila bikin satu keluarga masuk IGD Keracunan masakan gua,” tulisnya dalam unggahan tersebut.
Dalam postingan tersebut menangkap momen saat tiga orang anggota keluarganya terbaring lemas di ranjang IGD.
Ia menambahkan caption pada unggahan tersebut, mengaku trauma telah melakukan hal itu. “Trauma masak ikan tuna santan collab evaporasi,” kata akun tersebut.
Unggahan tersebut menuai berbagai komentar dari warganet. Banyak yang bertanya-tanya apakah campuran tuna, santan, dan susu evaporasi aman untuk dikonsumsi.
Penjelasan ahli gizi
Ilustrasi. Dokter spesialis gizi Inge Permadhi bicara tentang keamanan mencampurkan ikan tuna, susu evaporasi, dan santan dalam satu hidangan. (iStockphoto/EugeneTomeev)
|
Dokter spesialis gizi Inge Permadhi mengatakan, campuran tuna dengan santan dan susu evaporasi sebenarnya dapat dilakukan dan aman-aman saja.
“Boleh saja, siapa bilang enggak boleh? Boleh mencampurkan tiga bahan ini, cuma enak apa enggak? Sehat atau enggak?,” ujar Inge kepada tim CNNIndonesia.com, Kamis, (30/5).
Meskipun kombinasi makanan ini boleh dimakan, keamanannya bergantung pada kebersihan bahan makanan dan kualitas penyimpanannya.
Tuna memiliki protein yang baik, sedangkan susu evaporasi dan santan memberikan tambahan gizi berupa gula dan lemak.
Namun, Inge menekankan, kejadian sakit parah secara mendadak setelah mengonsumsi campuran tersebut sangat tidak mungkin.
Inge menyoroti bahwa faktor lain seperti bakteri atau racun dalam makanan menjadi kemungkinan dari masalah kesehatan yang timbul dari kombinasi makanan ini.
“Jadi maksudnya, pasti ada sesuatu yang memengaruhi bahan makanan itu menjadi sesuatu yang menimbulkan rasanya racun gitu ya,” tuturnya.
Ketika bahan makanan terkontaminasi, kata Inge, kemungkinan terjadinya racun atau zat berbahaya dapat meningkat, menyebabkan gejala seperti diare, mual, dan bahkan berakhir di IGD.
Bakteri mungkin akan mati ketika dipanaskan, namun kata Inge, bisa jadi ada faktor lain seperti mengandung botulinum yang akan mengeluarkan zat toksin dan menyebabkan kematian.
Selain itu, Inge menambahkan kombinasi makanan tinggi gula dan lemak jika dikonsumsi secara berlebihan dan terus-menerus dapat menyebabkan kegemukan jika dikonsumsi berlebih dalam porsi besar.
Oleh karena itu, penting untuk selalu memperhatikan kebersihan dan kualitas bahan makanan yang dikonsumsi. Tak lupa makan dengan porsi yang wajar untuk mencegah kasus buruk terjadi lagi.
(sya/pua)
[Gambas:Video CNN]