Asia Pasifik Jadi Pasar Baru Mainan Seks, Ada Apa?

Asia Pasifik Jadi Pasar Baru Mainan Seks, Ada Apa?


Jakarta, CNN Indonesia

Kawasan Asia-Pasifik dipandang sebagai pasar pertumbuhan utama untuk mainan seks.

Hal ini terungkap dalam pameran mainan seks yang tengah berlangsung di Shanghai, China, pada akhir pekan ini.

Di booth suatu perusahaan bernama Wet Stuff, Ye Pei pria 40 tahun yang merupakan perwakilan perusahaan mengatakan sikap terhadap seks telah berubah drastis dalam beberapa tahun terakhir


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ketika saya berusia 20 tahun, ketika saya pergi membeli kondom di toko obat, saya akan segera memasukkannya ke dalam saku dan kabur,” kata Ye Pei.

“Tapi sekarang… pramuniaga mungkin memberi tahu saya bahwa kondom yang ini sangat tipis, sementara kondom yang ini membuat Anda bertahan lama,” dia tertawa.

Wet Stuff sendiri merupakan pelumas yang ditargetkan di China dengan rasa baijiu, alkohol lokal yang populer.

Perubahan lainnya adalah meningkatnya “kekuatan perempuan”.

Hal ini dikatakan perwakilan dari BeU, sebuah merek yang secara eksklusif berfokus pada mainan untuk perempuan.

“Semua orang jadi semakin bisa menerima (produk dewasa), daripada merasa malu,” ujarnya.

Sekarang mainan seks pun menggunakan teknologi untuk menggabungkan aspek kesejahteraan dan kesenangan.

Salah satu vibrator yang dipamerkan di pameran tersebut diiklankan mampu memprediksi ovulasi dengan mengukur suhu internal, serta membantu melatih otot dasar panggul.

Yang lain dikatakan mengenali saat penggunanya mencapai klimaks, serta mengingat pola denyut nadi yang membawa mereka ke sana.

Produk-produk silikon yang ramping sangat kontras dengan kios-kios tradisional, yang banyak di antaranya menampilkan dinding-dinding alat kelamin plastik yang mirip aslinya, seringkali sangat besar, dan tidak menggunakan teknologi sama sekali.

“Saya pikir ada banyak hal yang berubah dalam industri ini,” kata Hultman dari Svakom.

“Aspek teknologi, AI… berkembang sangat cepat, akan sangat menarik untuk melihat ke mana arah semua ini. Namun kami punya rencana besar.”

(vws/vws)

[Gambas:Video CNN]