Ayah, Jangan Bebankan Pengasuhan Anak Hanya pada Ibu

Ayah, Jangan Bebankan Pengasuhan Anak Hanya pada Ibu


Jakarta, CNN Indonesia

Pola asuh yang dilakukan ibu dan ayah untuk anak harus seimbang. Tak ada salah satu pihak yang harus punya porsi lebih besar.

Sayangnya, di tengah budaya patriarki yang kental, pola asuh yang diterima kebanyakan anak di Indonesia masih cenderung dilakukan oleh ibu.

“Peran bapak dalam mengasuh anak, memantau tumbuh kembang anak sangat terbatas. Dominan yang mengasuh anak itu ibu, ya,” ujar pemerhati anak sekaligus eks Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Rita Pranawati saat dihubungi CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini membuat relasi antara ayah dan anak jadi terbatas. Rasa takut juga jadi terbangun pada diri anak.

Padahal, baik ibu maupun ayah harus sama-sama mengasuh dan memerhatikan tumbuh kembang anak sejak lahir hingga dewasa.

“Keduanya sama, tidak ada yang lebih atau kurang. Harus saling melengkapi, jadi tidak ada istilah ayah menggantikan ibu mengasuh atau ibu menggantikan ayah mengasuh anak,” kata Rita.

Menurut dia, ada saatnya ibu harus mengasuh dan ada saatnya ayah juga harus ikut membantu mengasuh anak. Sebab, ada sifat-sifat yang memang hanya bisa diturunkan ayah atau sebaliknya, diturunkan ibu melalui pola asuh mereka.

Misalnya, kata Rita, berkaitan dengan sifat maskulin dan feminin. Anak-anak akan belajar figur laki-laki dari sifat maskulin ayahnya. Sebaliknya, mereka juga akan belajar sifat-sifat feminin dari ibunya.

“Jika anak-anak ini tidak mendapat figur salah satunya, misal tidak mendapat figur ayah, maka berpotensi menimbulkan problem menemukan identitas diri dan agresivitas. Ujung-ujungnya bisa muncul berbagai penyimpangan dari si anak, berlaku untuk anak laki-laki maupun perempuan,” katanya.




Ilustrasi. Pola asuh yang diterima anak harus seimbang dari ayah dan ibu. (Istockphoto/ SDI Productions)

Hal sama juga diungkap oleh psikolog anak di Unit Anak dan Remaja Sajiva RSK Jiwa Dharmawangsa Mira Amir.

Menurut Mira, tak ada pembagian persentase yang tetap dalam hal mengasuh anak. Baik ayah maupun ibu harus hadir dalam setiap fase kehidupan si anak.

Kata Mira, ibu bertugas memenuhi kebutuhan afektif anak, seperti kasih sayang dan perhatian. Sedangkan ayah berperan penting dalam mengembangkan kemampuan kognitif dan keterampilan hidup anak, termasuk kemampuan problem solving dan coping mechanism atau kemampuan menghadapi stres.

“Namanya orang tua itu ayah dan ibu. Harus tetap seimbang, 50-50,” ujar Mira saat dihubungi CNNIndonesia.com.

Kehadiran ayah dan ibu yang seimbang, lanjut Mira, membantu mengembangkan hubungan yang sehat bagi anak.

Misalnya ketika bayi, sangat penting bagi anak yang baru lahir untuk mendekatkan diri dengan ayah dan ibunya melalui sentuhan.

“Anak merasa bahwa mereka [orang tua] reliable, kapan saja mereka ada dan dependable, gitu lho. Jadi kalau aku di tangan mereka, aku aman,” lanjut Mira.

(tst/asr)

[Gambas:Video CNN]