Cerita dari Kota Paling Cerah di Dunia, Gerimis pun Enggan Datang

Cerita dari Kota Paling Cerah di Dunia, Gerimis pun Enggan Datang


Jakarta, CNN Indonesia

Pernahkah kamu membayangkan bagaimana rasanya tinggal di kota paling cerah di dunia? Di dunia, ada kota yang disinari cahaya matahari lebih dari 4 ribu jam setiap tahun.

Fenomena itu terdapat di Kota Yuma, Arizona, Amerika Serikat. Tinggal di tempat ini memaksa kamu berlindung di dalam ruangan guna menghindari kelelahan akibat panas.

Penduduk Kota Yuma terbiasa bangun setiap pagi, membuka tirai disambut oleh sinar matahari yang cemerlang di bawah langit biru yang bebas awan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yuma, Arizona, memegang rekor Guinness Book of World Records sebagai kota paling cerah di dunia. Kota ini menikmati sinar matahari sekitar 91% dari waktu setiap tahun, atau 4.055 jam dari 4.456 jam yang tersedia.

Sebagai perbandingan, tahun lalu Inggris hanya merasakan sinar matahari selama 1.435 jam. Perbedaan yang sangat signifikan. Walaupun lebih banyak disinari cahaya matahari, Yuma tetap ditinggali penduduk.

Di Yuma, sinar matahari berlangsung selama 11 jam di musim dingin dan hingga 13 jam setiap hari di musim panas. Seorang penduduk sekaligus pemandu operator tur di Arizona, Michiel, menyampaikan pengalamannya tinggal di Yuma, yang tanpa potensi gerimis.

“Saya pernah mengalami suhu yang melebihi 125 derajat Fahrenheit (50 derajat Celsius). Tantangan terbesar adalah saat musim panas, ketika suhu setiap hari berada di atas 100 derajat Fahrenheit. Karena suhu tetap tinggi bahkan di malam hari, sulit untuk tidur dan rasanya tidak nyaman karena suhu di luar lebih tinggi dari suhu tubuh kamu. Kamu terpaksa menghabiskan banyak waktu di area yang beriklim panas,” ungkap Michiel, seperti dikutip dari Mirror, Rabu (24/4).

Menurut Michiel, ‘tidak ada variasi cuaca sama sekali’ di Yuma. Kota ini menerima curah hujan rata-rata tiga inci (89 mm) per tahun, menjadikannya salah satu tempat paling kering di Bumi.

“Saya sering bepergian sehingga saya dapat menemukan pola cuaca yang berbeda, tetapi saya dapat membayangkan jika kamu tinggal di Yuma secara permanen, akan sulit untuk mengalami perbedaan musim,” jelasnya.

Pada malam hari di musim dingin, penduduk setempat dapat terlihat mengenakan kardigan tipis atau celana panjang saat suhu udara sedikit menurun. Sebagian besar pengunjung yang tidak ingin hidup mereka terpanggang oleh matahari yang tak kenal lelah memilih untuk tetap mengenakan celana pendek dan kaos.

Musim dingin di Yuma memungkinkan sayuran dan buah jeruk tumbuh subur, karena jarang terjadi pembekuan salju yang parah, menjadikannya salah satu penghasil sayuran terbesar di negara ini. Dalam satu tahun, Yuma menyumbangkan 90% dari semua selada yang dikonsumsi di AS.

Selain sayuran berdaun hijau, daya tarik utama kota ini adalah Yuma Territorial Prison State Historic Park, bekas penjara yang dibuka pada tanggal 1 Juli 1876 dan ditutup pada tanggal 15 September 1909.

Penjara ini sekarang menjadi Taman Negara Bagian dan terbuka untuk umum serta digunakan syuting dalam beberapa film dan acara televisi.

(anm/wiw)

[Gambas:Video CNN]