Jakarta, CNN Indonesia —
El Al Israel Airlines dikenal sebagai EI Al (LY) menjadi maskapai penerbangan pertama di dunia yang memasang sistem anti-rudal canggih pada armada pesawat komersialnya.
Sistem ini, yang awalnya dikembangkan untuk Flight Guard Angkatan Udara Israel, dirancang untuk mendeteksi rudal masuk dan mengeluarkan suar yang membingungkan rudal tersebut, sehingga membelokkan dari jalur aslinya.
Sejak itu, sistem pertahanan anti-rudal ini telah mengalami berbagai pembaruan untuk meningkatkan keamanan penumpang dan kru maskapai tersebut.
Pesawat El Al dilengkapi dengan sistem radar Doppler yang memanfaatkan efek Doppler untuk menghasilkan data kecepatan objek pada jarak jauh.
Dalam situasi serangan, sistem ini dapat merespons dalam hitungan detik, menembakkan suar tak kasat mata yang efektif mengalihkan rudal pencari panas.
Sistem radar Doppler ini terdiri dari empat antena, yang memberikan cakupan 360 derajat, memastikan perlindungan menyeluruh dari segala arah.
Biaya pemasangan sistem radar Doppler ini mencapai sekitar US$1 juta atau sekitar Rp16 miliar per pesawat, sebuah investasi signifikan yang menunjukkan komitmen LY terhadap keselamatan.
Awalnya, sistem ini dipasang pada enam pesawat pengangkut utama, dengan rencana untuk memperluas pemasangan ke seluruh armada jika terbukti efektif.
Sejak penerbangan perdananya dari Jenewa ke Tel Aviv pada bulan September 1948, LY telah berkembang menjadi maskapai penerbangan yang melayani lebih dari 50 tujuan di seluruh dunia, dari basis utamanya di Bandara Ben Gurion (TLV) seperti yang dikutip dari Airwaysmags.
Sistem anti-rudal otomatis yang dimiliki LY menegaskan posisinya sebagai salah satu maskapai penerbangan teraman, dengan kemampuan untuk menanggapi ancaman rudal dalam waktu kurang dari satu atau dua detik lebih cepat dari reaksi manusia.
Peningkatan berkelanjutan pada perangkat keras dan perangkat lunak sistem pertahanan telah memastikan bahwa LY tetap di garis depan teknologi keamanan penerbangan.
Penggunaan sistem anti-rudal oleh LY selama hampir dua dekade menunjukkan keberhasilan dan keandalan teknologi ini dalam melindungi nyawa. Hal ini telah ditunjukkan pada November 2002, sebuah Arkia Boeing 757 Israel berhasil lolos ketika menjadi sasaran teroris dengan MANPADS di Kenya.
(anm/wiw)
[Gambas:Video CNN]