Jakarta, CNN Indonesia —
Tidur mungkin dianggap sebagai hal sepele. Padahal, tidur bisa membantu proses penurunan berat badan.
Meski tak bisa menghempaskan lemak sebanyak seperti Anda berolahraga, tapi tidur cukup berpengaruh terhadap penurunan berat badan. Diyakini, tidur yang tidak berkualitas bisa mengganggu proses penurunan berat badan.
Mengutip Medical News Today, sebuah studi pada 2018 lalu menemukan bawa gangguan tidur bisa membuat lemak lebih sulit hilang dari tubuh meski diet telah dijalani.
Saat tidur, orang akan kehilangan air yang menumpuk di tubuhnya. Peristiwa ini dikenal dengan istilah insensible water loss, yaitu hilangnya air melalui proses fisiologis seperti pernapasan, keringat, dan ekskresi.
Pakar kesehatan juga menyebut bahwa hanya dengan bernapas dan berkeringat, seseorang dapat mengalami penurunan berat badan sebanyak 83 persen saat tidur.
Namun, perlu diketahui juga, jumlah air yang hilang saat seseorang tidur di malam hari berbeda. Pasalnya, hal ini juga bergantung pada tingkat metabolisme setiap orang yang berbeda.
Selain itu, menukil WebMD, kurang tidur juga akan membuat otak mengambil keputusan yang buruk. Sebab, kurang tidur bisa membuat aktivitas di lobus frontal otak, yakni tempat pengambilan keputusan dan pengendalian impuls terpengaruh.
Anda akan bersikap seperti orang mabuk. Tidak memiliki kejernihan mental untuk mengambil keputusan yang baik, termasuk salah satunya dalam memilih makanan. Bukan tak mungkin esok harinya Anda justru mengonsumsi makanan-makanan yang sehat dan bisa memicu kenaikan berat badan.
Sebuah studi di American Journal of Clinical Nutrition membuktikan hal ini. Dalam temuannya, para peneliti menemukan bahwa orang yang kurang tidur cenderung memilih camilan berkarbohidrat tinggi.
Studi lain yang dilakukan peneliti di Universty of Chicago menemukan bahwa orang yang kurang tidur biasanya memilih makanan ringan dengan lemak dua kali lebih banyak dibanding mereka yang tidur minimal 8 jam.
(tst/asr)
[Gambas:Video CNN]