Kandungan Gizi Daging Sapi vs Kambing, Mana yang Terbaik?

Jakarta, CNN Indonesia —

Daging kambing dan sapi merupakan dua sumber protein yang umum dijadikan hewan kurban saat Idul Adha. Lantas, mana yang punya kandungan gizi lebih baik?

Saat hari raya kurban, daging sapi dan kambing sering diolah menjadi sate, gulai, hingga tongseng. Keduanya juga tergolong daging merah.

Meski sama-sama sumber protein, keduanya tentu punya kandungan gizi yang berbeda. Ada pula yang menganggap kambing lebih tinggi kolesterolnya. 

Oleh karena itu, sebelum ‘berpesta’ daging di hari Idul Adha, tak ada salahnya menyimak daftar kalori dan kandungan gizi dari daging sapi dan kambing berikut ini. 

Kalori daging sapi vs kambing

Untuk mengetahui kandungan gizi mana yang lebih baik, daging sapi vs kambing, ketahui dulu jumlah kalori dari keduanya.

Melansir berbagai sumber, dari segi kalori ternyata daging kambing mengandung kalori yang lebih tinggi dari daging sapi. Kalori dalam daging sapi per 100 gramnya kurang lebih ada 285 kkal, sementara di daging sapi rata-rata hanya 217 kkal.

Meski begitu, daging kambing justru lebih rendah lemak jika dibandingkan dengan daging sapi. Daging kambing juga mengandung lebih banyak protein.

Kandungan rendah lemak jenuh dan kolesterol serta zat besi pada daging kambing juga cukup bagus jika dijadikan salah satu pilihan daging merah untuk dikonsumsi.

Tapi, bukan berarti daging sapi tidak baik dari segi gizi. Daging sapi juga memiliki keunggulannya sendiri dari segi gizi serta nutrisi. Daging ini mengandung protein pembentuk massa otot.

Daging ini menjadi pilihan tepat untuk anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Daging ini juga bisa mempertajam daya ingat karena mengandung vitamin B kompleks, serta kandungan Omega-3 yang bisa memelihara saraf pusat.

Daging sapi juga bagus bagi Anda yang sedang dalam masa pemulihan. Misal setelah operasi atau mengalami kecelakaan berat, makan daging sapi bisa membuat proses penyembuhan luka jadi lebih cepat.

Jadi mana yang terbaik, gizi daging sapi vs kambing?

Tentunya, kedua jenis daging ini sama-sama baik dan sehat asal tidak dikonsumsi berlebihan.

(tst/pua)

[Gambas:Video CNN]