Kasusnya Lagi Tinggi di Brasil, Apa Penyebab Kanker Penis?

Kasusnya Lagi Tinggi di Brasil, Apa Penyebab Kanker Penis?

Daftar Isi



Jakarta, CNN Indonesia

Berdasar sebuah riset, kasus kanker penis di Brasil terbilang tinggi. Kenali penyebab kanker penis dan pencegahannya.

Kanker penis jadi perhatian sejumlah negara. Dalam analisis yang diterbitkan di jurnal JMIR Public Health and Surveillance 2022, Uganda jadi negara dengan kasus kanker penis terbanyak. Tercatat ada 2,2 kasus per 100 ribu pria.

Sementara itu, kasus kanker penis di Brasil berada di urutan kedua dengan 2,1 kasus per 100 ribu pria. Kemudian ini disusul dengan Thailand dan India masing-masing 1,4 kasus per 100 ribu pria.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Studi menganalisis insiden kanker penis antara 2008-2012 di 43 negara. Tercatat di antara beberapa benua, kawasan Afrika bagian selatan, Asia Selatan dan Amerika Selatan tercatat punya kasus kanker penis paling tinggi.

Di 2020 saja, kasus kanker penis di Brasil tercatat ada sebanyak 1.658 kasus. Angka kasus tertinggi tercatat di India (16.677 kasus).

Penyebab kanker penis

Kanker penis merupakan kondisi saat sel tumbuh tanpa terkendali pada penis.

Kasus kanker penis tergolong langka tapi bisa diobati saat terdeteksi sejak awal.

Melansir dari WebMD, para ahli belum bisa memastikan penyebab kanker penis. Namun riset menunjukkan kanker penis umum terjadi pada pria dengan kondisi:

1. Terkena HPV (human papilloma virus)
2. Usia di atas 60 tahun
3. Ada kebiasaan merokok
4. Sistem imun lemah akibat HIV/AIDS
5. Tidak disunat sehingga tumpukan smegma terkumpul di bawah kulup dan memungkinkan pertumbuhan kanker
6. Phimosis di mana kulup kencang dan sulit dibersihkan
7. Punya riwayat berobat psoriasis dengan obat psoralen sinar ultraviolet

Kanker penis seperti yang kasusnya tengah meningkat di Brasil sebenarnya bisa dicegah. Seperti dilansir dari Healthline, berikut beberapa caranya.

1. Sunat




Ilustrasi. Kanker penis yang kasusnya tengah naik di Brasil bisa dicegah dengan sunat. (iStockphoto/Bogdan Khmelnytskyi)

Pria yang tidak sunat lebih berisiko mengalami kanker penis. Kenapa? Riset menunjukkan kanker penis kerap berawal dari area permukaan kulit.

Sunat akan mengurangi risiko kanker penis dan sejumlah masalah seperti penumpukan smegma, phimosis, balanitis (kondisi peradangan), infeksi HIV dan HPV.

2. Vaksin HPV

HPV dikenal sebagai penyebab kanker serviks. Namun HPV juga diasosiasikan dengan kanker penis. Pria pun disarankan untuk mendapatkan vaksin HPV.

Secara umum, vaksin HPV diberikan saat usia 12 tahun atau sebelum aktif secara seksual. Namun kini vaksin bisa diberikan di usia dewasa.

3. Jaga kebersihan

Sangat penting menjaga kebersihan penis dengan benar dan rutin. Cuci penis hingga bersih termasuk area di bawah kulup (jika ada). Kondisi penis yang bersih akan mencegah penumpukan kotoran dan cairan.

4. Berhenti merokok




ilustrasi rokokIlustrasi. Salah satu cara mencegah kanker penis seperti yang banyak terjadi di Brasil adalah berhenti merokok. (iStockphoto/Sorapop)

Konsumsi tembakau meningkatkan risiko kanker termasuk kanker penis. Riset menemukan merokok tembakau meningkatkan risiko kanker penis hingga 3-4,5 kali lipat.

5. Seks yang aman

Penyakit menular seksual (PMS) berkontribusi dalam kemunculan kanker penis seperti yang banyak terjadi di Brasil. Oleh karenanya, aktivitas seksual harus aman dengan cara antara lain memakai pengaman (kondom), melakukan tes PMS rutin, dan mencuci sex toys dengan benar.

(els/pua)

[Gambas:Video CNN]