Ke Mana Perginya Bangkai Pesawat yang Sudah Tidak Terpakai?

Ke Mana Perginya Bangkai Pesawat yang Sudah Tidak Terpakai?


Jakarta, CNN Indonesia

Sama seperti barang lainnya, pesawat tentu memiliki umur pakai hingga akhirnya masuk masa kedaluwarsa. Lalu, ke mana pesawat-pesawat kedaluwarsa yang sudah tidak dipakai lagi tersebut?

Segala sesuatu memang tidak ada yang abadi. Hal ini juga berlaku untuk pesawat terbang. Rata-rata umur pakai pesawat ada di usia 30 tahunan.

Pesawat pensiunan ini biasanya dikirim ke tempat penyimpanan pesawat yang kemudian oleh sebagian orang disebut kuburan pesawat.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bisa juga dikatakan sebagai garasi parkir terbuka yang sangat besar untuk pesawat terbang sambil menunggu bagaimana nasibnya ke depan.

Mantan pilot yang juga menjadi Profesor di Universitas Nevada, Las Vegas Daniel Bubb mengatakan ada dua hal yang akan terjadi pada pesawat-pesawat pensiun ini.

“Pesawat akan tetap disimpan dan dirawat sepenuhnya, atau akan dibuang untuk diambil bagian-bagiannya,” kata Bubb melansir Travel + Leisure.

Pilihan pertama terjadi saat maskapai penerbangan menonaktifkan pesawat yang masih layak terbang tapi dari segi fisik terlihat usang.
Hal ini juga sesuai dengan perkembangan teknologi sehingga pesawat-pesawat tua ‘ketinggalan zaman’ harus pensiun paksa untuk mengalami boneyard atau dibeli pihak lain.

“Maskapai penerbangan lain mungkin membeli pesawat yang lebih tua karena harganya lebih murah dibandingkan membeli yang baru,” kata dia.

Sejarawan Shea Oakley mengatakan untuk opsi kedua saat pesawat jauh dari masa prima, maka pesawat-pesawat ini akan diambil beberapa bagiannya. Mulai dari cairan seperti sisa bahan bakar, cairan hidrolik, hingga pelumas akan dikeringkan.

Kata Oakley bagian-bagian lain yang lebih berguna seperti instrumen hingga mesin akan dikeluarkan untuk dijual kembali.
Setelah kedua proses ini selesai, pesawat dibuang. Sementara logam dan plastik biasanya akan didaur ulang dengan cara tertentu,

“Di akhir proses hampir tidak ada satupun bagian pesawat yang akan tersisa,” kata dia.

Di mana tempat ‘pembuangan sampah’?

Oakley mengatakan hampir semua negara memiliki tempat pembuangan sampah pesawatnya sendiri.

Tapi, jika pembongkaran ditunda dalam jangka waktu yang lama, atau jika pesawat tersebut sedang dalam proses mothballed untuk digunakan di masa depan, udara yang sangat kering di lingkungan gurun akan bertindak sebagai bahan pengawet alami. Terutama untuk logam agar tidak menimbulkan korosi.

“Pesawat yang ‘tersegel’ dengan baik dan disimpan di tempat penyimpanan di gurun pasir memerlukan perawatan minimal agar bisa terbang kembali, dan jika pesawat tersebut akhirnya dibongkar, hanya akan ada sedikit atau tidak ada kerusakan pada bagian-bagiannya akibat elemen tersebut.” kata Oakley.

Makanya bukan hal yang mengejutkan jika tempat ‘persembunyian’ pesawat terbesar ternyata berada di gurun. Sebab, hujan, salju, dan kondisi cuaca buruk lainnya yang dapat menyebabkan pesawat berkarat sangat minim terjadi di gurun.

Jika ingin mengambil contoh, ada penyimpanan pesawat mulai dari Pangkalan Angkatan Udara Davis-Monthan di Tucson, Arizona.

Ini adalah rumah bagi Grup Pemeliharaan dan Regenerasi Dirgantara ke-309 (309 AMARG), yang mengelola pabrik pembuatan tulang pesawat terbesar di dunia. Tempat ini mampu menampung lebih dari 4.000 pesawat

Atau lebih khusus lagi, pesawat militer mulai dari jet tempur hingga pembom – di lahan seluas 16,5 mil persegi. Meskipun Anda tidak bisa mengunjungi boneyard ini, Anda masih bisa melihat banyak pesawatnya dari pinggiran, di luar pagar.

Bagi pensiunan pesawat komersial, Anda pasti ingin mengunjungi tempat pembuangan sampah terbesar kedua dan ketiga di dunia, yang terdapat di Pelabuhan Udara dan Luar Angkasa Mojave (MHV) dan Bandara Logistik California Selatan (SCLA) di California.

Seperti Davis-Monthan, tapi boneyards ini tidak dapat diakses oleh publik. Selain mengintip melalui pagar rantai, Anda selalu dapat mengintip di Google Earth.

(tst/pua)

[Gambas:Video CNN]