Jakarta, CNN Indonesia —
Kementerian Kesehatan atau Kemenkes Republik Indonesia (RI) memastikan virus corona (Covid-19) subvarian KP.1 dan KP.2 yang menyebabkan lonjakan kasus di Singapura belum ditemukan di Indonesia.
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menyebut varian Covid-19 KP menurutnya juga terdeteksi di Malaysia, Thailand dan Kamboja. Sementara di Indonesia, ia kembali menegaskan bahwa varian KP belum ditemukan.
Syahril menyebut KP.1 dan KP.2 merupakan subvarian turunan dari Omicron JN.1. Adapun secara global, subvarian JN.1 telah mendominasi di sebagian besar negara atau 54,3 persen.
“Sampai Mei 2024, kasus Covid-19 yang beredar di Indonesia didominasi oleh subvarian Omicron JN.1.1, JN.1, dan JN.1.39. Kalau subvarian KP, belum ditemukan,” kata Syahril dikutip dari situs resmi Kemenkes, Kamis (23/5).
Syahril melanjutkan per 3 Mei 2024, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan KP.2 sebagai variant under monitoring.
Namun, sejauh ini Syahril menyebut belum ada indikasi bahwa varian KP.1 dan KP.2 lebih mudah menular atau menyebabkan keparahan dibandingkan varian Covid-19 lainnya.
“Belum ada indikasi, baik di global ataupun di lokal Singapura, bahwa dua subvarian ini menjadi lebih menular ataupun menjadi lebih dapat menyebabkan sakit berat, dibandingkan dengan varian yang lainnya,” jelasnya.
Meski begitu, Pemerintah Indonesia menurutnya tetap mewaspadai penyebaran subvarian itu mengingat Singapura mencatatkan kasus Covid-19 yang cukup tinggi.
Dilaporkan, pada periode 28 April-4 Mei 2024, kasus Covid-19 di Singapura berjumlah 13.700 kasus. Namun, kasus melonjak menjadi 25.900 kasus pada periode 5-11 Mei 2024.
Selain itu, rata-rata kasus yang masuk rumah sakit di Singapura mengalami kenaikan dari 181 kasus (minggu ke-18) menjadi 250 kasus (minggu ke-19).
Namun, rerata kasus yang masuk Unit Perawatan Intensif (ICU) harian tetap rendah, yaitu 3 kasus (minggu ke-19) dan 2 kasus (minggu ke-18).
Oleh sebab itu, sebagai negara tetangga, pemerintah menurutnya sudah menyiapkan sejumlah mitigasi dalam menghadapi transmisi subvarian Covid-19 itu.
“Upaya yang telah disiapkan adalah rumah sakit sudah memiliki peringatan dini dalam konversi tempat tidur, adanya tenaga cadangan, kesiapan perbekalan kesehatan seperti oksigen, obat-obatan serta vaksinasi, terutama bagi kelompok berisiko,” ujar Syahril.
(khr/wiw)
[Gambas:Video CNN]