Daftar Isi
- Jenis-jenis kelainan darah
- Gejala kelainan darah
Jakarta, CNN Indonesia —
Kelainan darah atau blood disorder adalah gangguan pada salah satu atau beberapa bagian darah sehingga memengaruhi jumlah dan fungsinya. Simak berbagai jenis kelainan darah, penyebab, dan gejalanya berikut ini.
Di dalam tubuh manusia, darah mengandung zat cair dan zat padat. Lebih dari setengah bagian darah yang bersifat cair disebut plasma darah. Sedangkan bagian darah yang padat merupakan sel-sel darah yang terdiri dari sel darah merah, sel darah putih, dan sel keping darah (trombosit).
Melansir Cleveland Clinic, sel-sel darah memiliki fungsi yang berbeda-beda yakni:
- Sel darah merah berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh.
- Sel darah putih berfungsi melindungi tubuh dari infeksi.
- Trombosit membantu darah membeku sehingga tidak mengalami pendarahan.
- Plasma dari berfungsi memproduksi antibodi di dalam tubuh.
Setiap kelainan darah akan berdampak pada fungsi bagian darah tersebut.
Jenis-jenis kelainan darah
Ilustrasi. Anemia merupakan salah satu jenis kelainan darah. (iStockphoto/AsiaVision)
|
Terdapat sejumlah penyakit kelainan darah yang perlu diwaspadai. Penyakit ini tergantung pada bagian darah yang terganggu dan penyebab dan mendasarinya.
Melansir berbagai sumber, berikut ini beberapa kelainan darah yang memengaruhi sel darah merah.
1. Anemia
Mengutip WebMD, anemia terjadi jika seseorang memiliki jumlah sel darah merah yang rendah. Anemia ringan seringkali tidak menimbulkan gejala. Namun, anemia yang lebih parah dapat menyebabkan kelelahan, kulit pucat, dan sesak napas saat beraktivitas.
2. Anemia aplastik
Kondisi ini terjadi ketika sumsum tulang tidak menghasilkan cukup banyak sel darah, salah satunya sel darah merah. Anemia aplastik belum diketahui penyebabnya, tetapi diduga dipicu oleh infeksi virus, penyakit autoimun, efek samping penggunaan obat, kemoterapi, hingga kehamilan.
3. Anemia hemolitik autoimun
Pada orang dengan kondisi ini, sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif menghancurkan sel darah merah tubuh sehingga menyebabkan anemia. Obat-obatan yang menekan sistem kekebalan, seperti prednison, mungkin diperlukan untuk menghentikan proses tersebut.
4. Thalassemia
Pada kondisi ini, tubuh Anda memproduksi lebih sedikit hemoglobin, mengakibatkan sel darah merah menjadi kecil dan anemia.
Selain mengganggu sel darah merah, beberapa jenis kelainan darah juga berdampak pada sel darah putih, di antaranya:
1. Leukimia
Ilustrasi. Leukimia merupakan salah satu kelainan darah. (Istockphoto/Hailshadow)
|
Leukemia adalah salah satu jenis kanker darah di mana sel darah putih menjadi ganas dan diproduksi secara berlebihan dalam sumsum tulang. Belum diketahui penyebab pasti dari kondisi ini.
2. Limfoma
Ini merupakan jenis kanker darah yang berkembang di sistem getah bening. Pada limfoma, sel darah putih menjadi ganas, berkembang biak dan menyebar secara tidak normal.
Limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin adalah dua kelompok utama limfoma. Pengobatan dengan kemoterapi dan/atau radiasi seringkali dapat memperpanjang umur penderita limfoma, dan terkadang menyembuhkannya.
3. Multiple myeloma
Multiple myeloma merupakan kanker darah yang terjadi ketika sel darah putih menjadi ganas. Pada kondisi ini, sel darah putih akan diproduksi secara berlipat ganda dan melepaskan protein abnormal yang dapat merusak organ.
4. Sindrom mielodisplasia
Sindrom mielodisplasia adalah salah satu kelainan darah yang berdampak pada sumsum tulang. Kondisi ini terjadi akibat sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah yang sehat.
Gejala kelainan darah
Ilustrasi. Ada beberapa gejala kelainan darah. (iStockphoto/Satjawat Boontanataweepol)
|
Gejala kelainan darah bergantung pada kelainan darah tertentu dan dampaknya terhadap darah Anda. Beberapa gejala tersebut antara lain:
- Mudah mengalami memar
- Gusi berdarah
- Mimisan
- Cepat lelah
- Demam berulang
- Sakit kepala
- Diare
- Nyeri dada
- Jantung berdebar
- Sesak napas
(pua/pua)
[Gambas:Video CNN]