Menyanyi, Cara Tasya Kamila Ajak Anak Cintai Lingkungan

Menyanyi, Cara Tasya Kamila Ajak Anak Cintai Lingkungan


Jakarta, CNN Indonesia

Buat Tasya Kamila, penting untuk mengajarkan cinta lingkungan pada anak sejak dini. Dia pun punya cara berbeda dalam mengedukasi anak.

Sejak 2005, Tasya didapuk sebagai Duta Lingkungan Hidup oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Titel ini ternyata tak lepas darinya yang sudah jadi Duta Lingkungan Hidup di bangku SMP.

Bentuk cinta akan lingkungan juga diwujudkan dalam pengelolaan sampah. Menurut dia, buang sampah pada tempatnya saja tidak cukup menjaga lingkungan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Pengelolaan sampah dari rumah itu harus dibiasakan sejak dini, dari diri sendiri, rumah sendiri. Tiap individu itu menghasilkan sampah, jadi ada tanggung jawab untuk mengelola sampah,” ujar Tasya saat kampanye #BijakPlastikSejakDini bersama Mondelez Indonesia di Artotel Gelora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (26/6).

Di rumah, ia membuat sistem pengelolaan sampah di mana sampah dipilah jadi organik dan anorganik. Sampah organik akan ditampung dalam composter, sedangkan sampah anorganik dipilah lagi untuk disalurkan ke bank sampah atau institusi penampung sampah anorganik tertentu.

Anak-anak, kata dia, belum memahami prinsip reuse, reduce, dan recycle. Ia pun mengajak anaknya untuk ikut serta memilah-milah sampah.

Agar anak mulai mengenal dan mencintai lingkungan, pelantun “Anak Gembala” ini kerap mengajak anak bermain di alam terbuka. Tasya menyelipkan edukasi tentang keindahan alam lewat lagu-lagu lawasnya.

“[Saya menyanyi] ‘Memandang alam dari atas bukit’, anak jadi penasaran bukit itu kayak gimana sih? Lalu main ke pantai, lihat, kok, banyak sampah? Nah, masuk edukasinya. Kalau ada sampah buang ke tempatnya,” katanya.

Dia mengatakan, apa yang anak lihat atau alami membuat mereka kian berempati dengan alam. Saat anak terhubung dengan alam, kemudian tumbuh kepedulian akan lingkungan.

“Kalau lagi jalan-jalan, nyanyi ‘naik-naik ke puncak gunung..banyak pohon cemara’, wah pohon cemaranya enggak ada, adanya restoran. Dari situ kita bisa edukasi, jangan iseng petikin pohon,” kata Tasya disusul tawa.

(els/asr)

[Gambas:Video CNN]