Jakarta, CNN Indonesia —
Ramai dibahas unggahan foto tentang efek samping obatĀ sakit kepala berisiko picu anemia aplastik. Benarkah demikian?
Baru-baru ini ramai dalam unggahan di media sosial X (dahulu Twitter) tentang efek samping obat sakit kepala Paramex. Pada unggahan itu menampilkan foto kemasan Paramex, lalu membandingkan kemasan lama dan baru.
“Kindly reminder untuk semua teman-teman, jangan terlalu sering mengonsumsi obat ini ya. Saya perhatikan ternyata ada tambahan keterangan efek samping yang menunjukkan risiko anemia aplastik. Saat minum obat yang beredar di pasaran, silahkan baca semua keterangannya sebagai tindakan pencegahan,” bunyi unggahan di X tersebut.
Pada perbandingan kedua kemasan itu, memiliki perbedaan dalam efek samping penggunaan obat tersebut.
Kemasan lama menampilkan efek samping penggunaan obat dalam jangka waktu panjang akan merusak hati, sedangkan pada kemasan baru menampilkan efek samping anemia aplastik dan diskrasia darah.
Mengutip Siloam Hospital, anemia aplastik adalah gangguan kesehatan berupa anemia atau kurang darah dikarenakan sumsum tulang tidak mampu memproduksi sel darah baru.
Meskipun penderita nya jarang ditemukan, tetapi anemia aplastik tetap wajib diwaspadai karena bisa dialami oleh semua orang. Lalu, apa benar obat sakit kepala picu anemia aplastik?
Isu ini semakin ramai dibahas terlebih setelah komika Babe Cabita meninggal dunia karena anemia aplastik pada 9 April lalu.
Tanggapan BPOM dan produsen obat
PT Konimex sebagai produsen obat sakit kepala Paramex, memberikan tanggapan terkait ramainya unggahan tersebut.
Mereka menjelaskan informasi efek samping anemia aplastik dicantumkan karena hasil dari proses registrasi obat yang telah sesuai dengan aturan yang terkait dengan Nomor Izin Edar dari BPOM DTL 7813003810A1.
Pihaknya menambahkan bahwa kemasan tersebut juga sudah dilengkapi dengan aturan penggunaan dan dosis yang sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
“Paramex juga sudah mencantumkan informasi aturan pakai, dosis yang sesuai dengan peraturan BPOM pada kemasan yaitu hanya untuk penggunaan sakit kepala dan sakit gigi yang tentunya diminum bila ada gejala tersebut dan bisa dihentikan setelah gejala hilang,” ucap Rachmadi Joesoef, Chief Executive Officer PT Konimex melalui rilis yang dilansir dari detik, Rabu (17/4).
Ia menambahkan bahwa pihak perusahaan tetap melakukan pemantauan efek samping bahwa sejak obat dipasarkan, dan tidak pernah ditemukan keluhan terkait efek samping tersebut.
“Jadi, produk Paramex yang telah diproduksi sejak 1976 dan didistribusikan sesuai ketentuan BPOM aman untuk dikonsumsi sesuai dosis anjuran,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Biro Kerja Sama dan Humas BPOM, Noorman Effendi juga memberikan tanggapan mengenai apa benar obat sakit kepala picu anemia aplastik.
Ia menegaskan bahwa kandungan propyphenazone dalam obat sakit kepala tersebut aman digunakan.
Ia juga menambahkan untuk mengonsumsi obat sesuai dengan indikasi, dosis, dan aturan penggunaan seperti yang tertera pada kemasan, dan digunakan dalam jangka pendek.
“Jadi memang tidak untuk pengobatan jangka panjang,” tegas Noorman menanggapi heboh unggahan tentang efek samping risiko anemia aplastik.
Lalu, apa benar obat sakit kepala bisa picu anemia aplastik? Tanggapan dari pihak produsen dan BPOM menyatakan bahwa produk di pasaran tetap aman dikonsumsi sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
(sya/pua)
[Gambas:Video CNN]