Jakarta, CNN Indonesia —
Zara memicu kemarahan publik karena materi iklan yang dianggap menghina korban genosida di Palestina.
Label fashion ini pun diamuk massa. Terkait ini, Zara pun mengungkapkan penyesalannya.
“Setelah mendengarkan komentar tentang kampanye Zara Atelier ‘The Jacket’ kami ingin membagikan beberapa hal tentang kampanye ini,” tulis mereka di akun instagramnya.
“Kampanye ini, dibuat pada Juli lalu dan difoto pada September, menghadirkan series dari berbagai foto dari patung yang belum selesai di ruangan pematung yang belum selesai dengan tujuan untuk menunjukkan craftmade garment dalam konteks artistik.”
“Sayangnya, beberapa orang merasa tersinggung karena foto ini, yang sekarang sudah dihapus, dan melihat foto ini jauh dari ide pembuatan yang diharapkan.”
“Zara menyesali kesalahpahaman ini dan kami menegaskan kembali penghormatan kami yang mendalam kepada semua orang.”
Selasa (12/11), Zara mengungkapkan penyesalannya atas kesalahpahaman kampanye iklan mereka. Dalam iklannya, mereka menampilkan boneka-boneka dengan anggota tubuh yang hilang dan patung-patung berbalut warna putih.
Hal ini memicu seruan boikot oleh beberapa aktivis pro-Palestina.
Sayangnya, beberapa pelanggan merasa tersinggung dengan gambar-gambar tersebut, yang kini telah dihapus, dan melihat di dalamnya sesuatu yang jauh dari apa yang dimaksudkan saat gambar tersebut dibuat, kata Zara dalam postingan di akun Instagram-nya.
Akun tersebut telah melihat puluhan ribu komentar yang diposting tentang foto-foto tersebut, banyak di antaranya dengan bendera Palestina, sementara “#BoycottZara” menjadi trending di platform pesan X.
Para kritikus mengatakan bahwa gambar-gambar tersebut mirip dengan foto mayat berselubung putih di Gaza.
(chs)
[Gambas:Video CNN]