Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia —
Libur telah usai. Kini, saatnya kamu kembali ke kenyataan: bekerja di kantor atau pergi kuliah.
Tapi, apakah kamu merasa cemas saat mulai kembali ke aktivitas harian hari ini? Jika iya, bisa jadi kamu terkena Monday blues. Apa itu Monday blues?
Momen libur sering kali diharapkan sebagai waktu untuk melepaskan penat dan bersantai dari rutinitas sehari-hari.
Namun, tak jarang setelah menikmati libur akhir pekan yang panjang, banyak orang mengalami ketakutan menghadapi hari Senin atau kerap disebut Monday blues.
Mengutip Medical News Today, Monday blues adalah perasaan sedih atau takut yang dirasakan pada hari Senin. Stres sering kali dipicu oleh ketidakpuasan kerja atau stres terkait pekerjaan.
Apa Itu Monday Blues?
Monday blues bukan merupakan istilah klinis. Istilah ini pada dasarnya hanya mengacu pada perasaan negatif yang dirasakan sebagian orang saat harus kembali ke rutinitas harian setelah menghabiskan waktu libur.
Monday blues berbeda dengan depresi. Pasalnya, perasaan ini biasanya akan muncul secara spesifik pada hari Senin dan berkurang menjelang akhir pekan.
Meski tak termasuk dalam kategori gangguan jiwa, namun Monday blues adalah perasaan yang nyata pada banyak orang.
Penyebab Monday Blues
Ilustrasi. Monday blues berbeda dengan depresi. (iStock/Koldunov)
|
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan Monday blues. Berikut di antaranya.
1. Tekanan pekerjaan
Monday blues mungkin hinggap pada orang-orang yang merasa banyak tekanan dalam pekerjaannya.
Biasanya, Monday blues dialami oleh orang-orang yang memiliki standar kerja lima hari dalam seminggu dan dua hari libur di akhir pekan.
Hal ini juga dipicu oleh pekerjaan yang dianggap tidak nyaman dan tidak menyenangkan.
2. Stres pekerjaan
Stres bukan menjadi alasan seseorang mengalami Monday blues. Hanya saja, kondisi ini dapat memengaruhi cara seseorang merespons stres.
Orang yang mengalami Monday blues biasanya memiliki semangat lebih rendah dalam menjalani hari sehingga memicu reaksi negatif dalam mengelola stres.
3. Menikmati libur berlebih
Seorang yang mengalami Monday blues biasanya terlalu menikmati libur akhir pekan dengan bebas, menyenangkan, dan bahagia.
Rasa senang berlebih saat liburan akan menimbulkan rasa cemas dan sedih ketika harus kembali ke rutinitas.
Cara Mengatasi Monday Blues
Ada beberapa strategi yang dapat membantu mengatasi Monday blues. Berikut di antaranya.
1. Teknik relaksasi otot
Relaksasi otot dapat membantu melepaskan ketegangan dalam tubuh. Hal ini dapat membantu tubuh lebih rileks.
2. Latihan pernapasan
Teknik pernapasan dalam seperti pernapasan diafragma dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh.
Pernapasan diafragma dilakukan dengan cara menghirup dan mengembuskan napas secara perlahan.
3. Memiliki jejaring sosial yang kuat
Memelihara hubungan sosial yang sehat dapat memberikan dukungan emosional dan meningkatkan kesehatan mental.
4. Berolahraga secara rutin
Ilustrasi. Berolahraga dapat meningkatkan suasana hati. (iStock/gradyreese)
|
Latihan fisik, baik aerobik maupun ketahanan, dapat meningkatkan mood dan mengurangi perasaan negatif pada tubuh.
Hal ini bisa membuat tubuh lebih positif dan merespons rutinitas harian dengan lebih bahagia.
5. Tidur yang cukup
Kualitas tidur yang baik sangat penting untuk menjaga suasana hati yang stabil.
Oleh karena itu, kualitas tidur yang cukup dapat membantu mengurangi dampak Monday blues.
6. Konsultasi medis
Jika Monday blues memberikan efek lebih buruk pada tubuh, maka sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau terapis.
Efek buruk yang dimaksud di antaranya perasaan negatif sepanjang hari.
7. Berkonsultasi dengan konselor karir atau akademik
Mendapatkan arahan tentang pekerjaan dan studi yang bagus dari konselor mungkin akan membantu meminimalisir gejala Monday blues.
Konselor bisa membantu mengarahkan keterampilan dan minat yang lebih cocok dan menyenangkan.
Meskipun mungkin tampak sepele, memahami penyebab serta cara menangani Monday blues sangat penting untuk kualitas hidup yang lebih baik.
(sya/asr)
[Gambas:Video CNN]