Tak Semua Jalan Kaki Itu Menyehatkan, Ini Penjelasan Dokter


Jakarta, CNN Indonesia

Jalan kaki kerap direkomendasikan sebagai salah satu olahraga yang bisa dilakukan siapa saja. Konon, 10 ribu langkah sehari bisa membuat Anda sehat dan panjang umur.

Namun, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di RS Pondok Indah Johan Winata mengatakan bahwa tak semua jalan kaki adalah olahraga yang memberikan dampak kesehatan sebegitu besarnya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Jalan kaki memang enggak masalah. Tapi, yang dimaksud jalan kaki olahraga itu, kan, kontinu, kita mempertahankan detak jantung. Kalau olahraga jalan, kayak [jalan] di mall, sebentar jalan sebentar berhenti, [lalu] jalan lagi, that’s not exercise,” ujar Johan dalam peluncuran The New Revolutionary CT Scan 512 Slice with AI di Hotel Alila SCBD, Jakarta, Senin (27/5).

Johan menjelaskan, dibutuhkan proses jalan kaki yang non-stop untuk mendukung kesehatan.

“Artinya dia terus berjalan, tidak berhenti. Misal 30 menit ya dia harus jalan kaki tidak berhenti. Bukan berapa jumlah jalannya tapi berapa lama dia berjalan,” kata Johan.

Johan menjelaskan, jalan kaki tanpa henti ini berkaitan dengan kerja jantung saat seseorang bergerak. Ketika Anda berjalan kaki, otomatis jantung akan bekerja lebih, apalagi jika berjalan dalam tempo yang agak cepat dan cukup lama.

Sementara itu, jika Anda berjalan tapi kemudian beristirahat, lalu dilanjutkan berjalan kembali, kerja jantung akan berbeda. Tidak ada intenstitas yang membuatnya bergerak lebih cepat dari biasanya.

“Karena yang paling penting itu berlanjut. Kan, yang dihitung oleh tubuh itu detak jantungnya bukan, berapa banyak jalannya,” kata dia.

(tst/asr)

[Gambas:Video CNN]