Jakarta, CNN Indonesia —
Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengumumkan pembatalan usulan pajak turis sebesar 300 baht atau sekitar Rp132 ribu setelah mendapat tentangan besar dari sektor swasta.
Pada Februari 2023, Dewan Pariwisata Thailand meminta pemerintah untuk memberlakukan retribusi pada semua kedatangan wisatawan asing. Pendapatan tersebut dianggap sangat dibutuhkan untuk meningkatkan lokasi wisata di Thailand.
Namun, mengutip VN Express, Thavisin mengatakan pada Sabtu (8/6) bahwa pemerintah akan membatalkan usulan tersebut.
Thavisin mengatakan, tanpa adanya beban biaya masuk yang dimaksud, para wisatawan kemungkinan besar akan mengeluarkan uang lebih besar untuk berbelanja dan melakukan aktivitas lainnya.
Thavisin mengatakan, setiap keputusan harus mempertimbangkan suara seluruh pemangku kepentingan.
Ia menambahkan, jika pemerintah dapat memperoleh tambahan pendapatan dari sumber pajak lain, maka dimungkinkan adanya pengalokasian dana untuk mendukung pariwisata Thailand sesuai kebutuhan.
Thavisin juga menegaskan bahwa pihaknya ingin bersikap konstruktif daripada saling menyalahkan menyoal peringkat Thailand yang turun dalam indeks pariwisata dan perjalanan World Economic Forum.
“Kita harus fokus pada mendorong suara-suara yang masuk akal yang dapat mengarah pada pembangunan lebih lanjut daripada mendengarkan pendapat-pendapat tertentu yang mengecilkan hati,” katanya, dikutip dari The Strait Times.
Ia menegaskan bahwa pemerintah akan terus mengembangkan setiap aspek dan menekankan bahwa pariwisata adalah andalan penting bagi pemasukan negara.
(anm/asr)
[Gambas:Video CNN]