Tiga Hari Setelah Idul Adha, Ini Larangan dan Amalan Hari Tasyrik

Tiga Hari Setelah Idul Adha, Ini Larangan dan Amalan Hari Tasyrik

Daftar Isi



  • Amalan saat hari Tasyrik

  • Larangan pada hari Tasyrik

Jakarta, CNN Indonesia

Hari Tasyrik merupakan hari yang memiliki keistimewaan tersendiri dalam kalender Islam. Berikut merupakan larangan dan amalan Hari Tasyrik.

Hari Tasyrik jatuh selama tiga hari ini pada tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah, tepat setelah Hari Raya Iduladha.

Pada hari ini, umat Islam diizinkan untuk menyembelih hewan kurban dan melakukan berbagai ibadah yang dianjurkan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari NU Online, hari Tasyrik secara bahasa merujuk pada kata ‘tasyriq‘, yang artinya penghadapan ke arah timur (arah sinar matahari).

Banyak pendapat mengenai pengertian hari Tasyrik. Menurut Ibnu Hajar Al-Asqalani, hari Tasyrik dinamakan demikian karena pada hari tersebut banyak orang menjemur daging untuk menjadikannya dendeng.

Sedangkan menurut ulama lain, dinamakan hari Tasyrik karena salat Iduladha dilaksanakan ketika matahari sedang memancarkan cahayanya.

Melansir berbagai sumber, berikut adalah larangan dan amalan Hari Tasyrik.

Amalan saat hari Tasyrik

Terdapat berbagai amalan yang dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umat Islam pada hari Tasyrik. Berikut di antaranya.

1. Menyembelih hewan kurban

Salah satu amalan utama adalah penyembelihan hewan kurban bagi yang mampu.

Daging kurban kemudian dibagikan kepada yang membutuhkan sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki yang telah didapatkan.

2. Menikmati makanan dan minuman




Ilustrasi larangan dan amalan hari Tasyrik. (iStockphoto/ferlistockphoto)

Menikmati makanan dari hasil kurban adalah bagian dari sunah.

Rasulullah mengutus Abdullah bin Hudzaifah untuk mengelilingi Kota Mina dan menyampaikan bahwa hari ini adalah hari makan, minum, dan berzikir kepada Allah.

3. Melakukan amal ibadah saleh

Setiap amalan baik yang dilakukan pada hari Tasyrik memiliki keutamaan lebih dibandingkan hari-hari lainnya.

Umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan amal saleh selama hari Tasyrik berlangsung.

4. Membaca Tasmiyah dan Takbir

Umat Islam disunahkan untuk membaca ‘bismillah‘ dan takbir saat menyembelih hewan kurban serta saat berzikir dan memuji Allah SWT ketika makan dan minum.

5. Berdoa sapu jagad

Membaca doa sapu jagad, yaitu doa yang sering dipanjatkan oleh Nabi Muhammad SAW saat wukuf dan hari Tasyrik.

Wa min hum may yaqulu rabbana atina fid-dun-ya hasanataw wa fil akhirati hasanataw wa qina azaban-nar.

Artinya:

“Dan di antara mereka ada orang yang berdoa, ‘Ya Tuhan kami, beri-lah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.'” (QS Al-Baqarah ayat 201)

6. Memperbanyak zikir

Memperbanyak bacaan zikir, tahlil, tahmid, dan takbir selama hari Tasyrik sangat dianjurkan. Hal ini didasarkan pada riwayat Ibnu Umar yang berbunyi:

Artinya:

“Pada riwayat Ibnu Umar ada tambahan kalimat di akhir, ‘perbanyak-lah tahlil, tahmid, dan takbir pada Hari Tasyrik’.”

Larangan pada hari Tasyrik




ilustrasi puasa, ilustrasi ramadan, ilustrasi Lebaran, ilustrasi Idul FitriIlustrasi larangan dan amalan hari Tasyrik. (iStockphoto)

Hari Tasyrik memiliki beberapa larangan khusus, salah satunya adalah larangan berpuasa.Umat Islam diharamkan berpuasa selama 11, 12, dan 13 Zulhijah.

Tidak ada puasa yang diperbolehkan dilakukan di hari Tasyrik, baik puasa Senin-Kamis, puasa Daud, puasa qada, atau puasa sunah lainnya.

Hal itu telah dijelaskan dalam hadis riwayat Al Bukhari dan Muslim sebagai berikut:

“Nabi SAW melarang berpuasa pada hari raya fitri dan qurban Idul Adha.”

Alasan diharamkan berpuasa pada hari Tasyrik adalah karena pada hari tersebut umumnya umat Islam menyembelih hewan kurban dan perlu mempersiapkan segala sesuatunya.

Dengan informasi mengenai larangan dan amalan hari Tasyrik ini semoga bisa membantu meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

(sya/asr)

[Gambas:Video CNN]