Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia —
Baru-baru ini viral pemberitaan tentang seorang perempuan di Ngawi yang meninggal usai operasi cabut gigi geraham bungsu. Dokter pun membeberkan kiat aman untuk kamu yang ingin mencabut gigi.
Nira Pranita Asih (31) asal Ngawi dikabarkan meninggal dunia usai menjalani proses pencabutan gigi geraham. Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) bahkan sampai memanggil dokter yang menangani Nira dan melakukan investigasi untuk memastikan penyebab insiden tersebut.
Dokter gigi Rizka Triana mengatakan, kemungkinan meninggal pasca cabut gigi kecil sekali. Bahkan hampir sangat jarang terjadi, sehingga tak perlu khawatir berlebih untuk mencabut gigi.
Meski demikian, kata dia, pencabutan gigi tidaklah mudah dan harus melalui sejumlah tahapan, prosedur, serta pemeriksaan penunjang.
“Ada tahapan pemeriksaan yang harus dilakukan [sebelum cabut gigi]. Pemeriksaan klinis, pemeriksaan penunjang, seperti rontgen, dan lain-lain,” ujar Rizka kepada tim CNNIndonesia.com, Rabu (15/5).
Namun, kata dia, seperti halnya dalam setiap prosedur medis, selalu ada risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi.
Sebelum melakukan operasi, dokter gigi akan memastikan bahwa pasien memahami prosedur yang akan dilakukan serta risiko dan manfaat yang terkait.
“Pastikan untuk menandatangani persetujuan medis yang menunjukkan pemahaman akan prosedur dan kemungkinan komplikasi, termasuk risiko infeksi sekunder.”
Yang harus diperhatikan sebelum cabut gigi
Rizka menekankan untuk pasien yang ingin mencabut gigi harus berada dalam kondisi fisik yang baik, didukung dengan cukup istirahat, dan asupan makanan yang mencukupi.
Hindari bergadang atau kondisi yang dapat melemahkan tubuh. Pasalnya, hal itu bisa mengencerkan darah dan berpotensi memperbesar proses pendarahan.
“Enggak disarankan untuk bergadang, sih. Jadi, begadang tuh bikin kondisi fisik enggak terlalu prima, kadang tuh darahnya jadi cenderung lebih encer dibandingin yang biasa,” ungkapnya.
Perawatan pasca pencabutan
Ilustrasi. Dokter membagikan kiat aman untuk melakukan cabut gigi. (AFP PHOTO / PHILIPPE HUGUEN)
|
Riza mengatakan, umumnya pasca cabut gigi dapat menyebabkan perdarahan ringan, sehingga harus menggunakan kompres dingin atau minum air dingin untuk meredakan peradangan.
Hal yang direkomendasikan oleh Rizka selanjutnya untuk pasien pasca cabut gigi adalah hindari minum minuman panas atau merokok. Pasalnya, dua hal itu bisa menghambat proses penyembuhan.
Tak lupa, penting untuk menjaga kebersihan mulut dengan rajin berkumur dan membersihkan gigi di sekitar area pencabutan.
“Jadi pasien enggak boleh terlalu takut obat kumur, karena kalau enggak dibersihin kan dia pasti ada penumpukan sisa makanan. Itu kan isi makanan mostly bakteri, untuk menghindari infeksi juga,” ungkapnya.
Tips aman cabut gigi
Meskipun tidak ada risiko berlebihan, kesiapan dokter dan pasien sangat diutamakan untuk menunjang berlangsungnya cabut gigi yang nyaman dan aman.
Pasien harus berada dalam kondisi prima dan siap untuk melakukan pencabutan, serta harus memahami do and dont’s saat cabut gigi.
“Nah, kalau dari sisi pasien mungkin yang harus disiapkan untuk pencabutan harus dalam kondisi sudah makan, dan yang sudah pasti tidak boleh ada peradangan. Justru masa terbaik untuk cabut gigi tuh saat enggak sakit,” ungkap Rizka.
Riza mengimbau untuk tidak terlalu khawatir tentang gejala-gejala setelah cabut gigi karena peradangan dalam mulut cenderung mudah sembuh.
“Tapi mostly memang penyembuhan di dalam mulut itu justru lebih cepat ya dibandingkan penyembuhan di luar mulut, karena kita kan ada air liur sebagai growth factor. Jadi penyembuhan lukanya lebih cepat relatifnya gitu beda sama luar mulut,” tutup Rizka.
(sya/pua)
[Gambas:Video CNN]