4 Kota di Dunia Ini Sibuk Mengatasi Overtourism, Bagaimana Caranya?

Daftar Isi



Jakarta, CNN Indonesia

Sejumlah tempat wisata di dunia mengalami peningkatan jumlah pengunjung alias overtourism yang kian tak terbendung di era penerbangan dan akomodasi murah.

Kondisi yang sama juga terjadi di Bali yang belum lama ini telah menetapkan beberapa kebijakan untuk memerangi hal tersebut.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya di Bali, overtourism kini menjadi masalah global. Contoh nyatanya adalah di Eropa.

Kini, beberapa kota-kota populer di Eropa tengah berjuang untuk mengatasi overtourism. Bagaimana caranya? Berikut mengutip France 24.

1. Dubrovnik, Kroasia

Pada 2019 lalu, pemerintah membatasi kapal pesiar hingga dua per hari dengan maksimal 4 ribu penumpang.

Pemerintah juga menghadirkan aplikasi yang bisa memprediksi keramaian. Aplikasi ini memprediksi waktu-waktu sibuk di Kota Tua.

2. Barcelona, Spanyol




Ilustrasi. Barcelona, Spanyol tengah sibuk mengatasi overtourism. (Wikimedia Commons/Sebastian Schreiber)

Wali Kota Barcelona Ada Colau sempat menindak penyewaan Airbnb ilegal untuk melindungi pasar properti lokal.

Pemerintah juga menetapkan larangan bagi wisatawan untuk memasuki area Pasar La Boqueria selama jam sibuk.

3. Venesia, Italia

Sama seperti Dubvronik, Venesia juga melarang kapal pesiar besar memasuki laguna untuk melindungi lingkungan sekitarnya.

Pemerintah juga menetapkan pajak yang diberlakukan bagi pengunjung yang bermalam serta rencana pemesanan berbayar bagi pengunjung harian.

4. Amsterdam, Belanda

Dalam beberapa waktu terakhir, pemerintah Amsterdam sibuk mengeluarkan kampanye untuk mencegah perilaku mabuk-mabukan yang biasa dilakukan para turis.

Pemerintah juga menutup terminal kapal pesiar besar demi mengurangi keramaian.

Langkah-langkah ini diambil untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan pariwisata dan kualitas hidup penduduk setempat. Overtourism menjadi tantangan yang memerlukan solusi kreatif dan berkelanjutan.

(anm/asr)

[Gambas:Video CNN]