Daftar Isi
- Beda angina dan henti jantung
Jakarta, CNN Indonesia —
Angina dan henti jantung sama-sama merupakan kondisi medis yang menyerang organ jantung. Lantas, apa beda angina dan henti jantung?
Jantung merupakan salah satu organ penting yang dimiliki tubuh. Mengutip laman Cleveland Clinic, jantung adalah organ seukuran kepalan tangan yang memompa darah ke seluruh tubuh.
Darah membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh sel-sel tubuh. Darah juga membuang karbon dioksida dan limbah lainnya.
Sayangnya, berbagai penyakit jantung masih menjadi ‘pembunuh’ nomor satu di dunia. Artinya, kemunculan masalah pada jantung bisa berakibat fatal hingga hilangnya nyawa.
Angina dan henti jantung merupakan dua di antara deretan masalah yang mengintai jantung. Keduanya patut jadi perhatian.
Beda angina dan henti jantung
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ulasan mengenai beda angina dan henti jantung, merangkum berbagai sumber.
Angina
Mengutip Healthline, angina merupakan sensasi ketidaknyamanan di dada yang terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke jantung. Kondisi ini membuat otot jantung tidak memperoleh oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk bekerja secara optimal.
Rasa tidak nyaman ini bisa muncul berupa sesak, terhimpit, atau tertekan di dada. Gejala ini juga kerap disalah artikan sebagai serangan jantung.
Namun, angina tak selalu disebabkan oleh serangan jantung. Beda angina dan serangan jantung terletak pada intensitasnya.
Ilustrasi. Beda angina dan henti jantung terletak pada penyebabnya. (iStock/patrickheagney)
|
Pada kasus angina biasa, rasa nyeri biasanya hanya berlangsung beberapa menit atau tak lebih dari 5 menit. Sementara pada serangan jantung, rasa nyeri bisa berlangsung hingga 30 menit atau datang dan pergi beberapa kali.
Selain itu, rasa sakit pada angina biasa umumnya akan mereda dengan istirahat atau pengobatan. Sementara pada serangan jantung, rasa nyeri akan konstan dan memburuk.
Henti jantung
Sementara henti jantung merupakan kondisi hilangnya fungsi jantung, pernapasan, dan kesadaran secara tiba-tiba. Mengutip Hospital Magazine, kondisi ini biasanya disebabkan oleh masalah pada sistem kelistrikan jantung, yang mengganggu kerja jantung dalam memompa dan mengalirkan darah.
Terkadang, tanda dan gejala seperti rasa tidak nyaman di dada, sesak napas, lemas, dan jantung berdebar-debar bisa muncul sebelum serangan jantung datang. Serangan jantung dapat disebabkan oleh irama jantung yang tidak teratur.
Meski tak sama dengan henti jantung, namun serangan jantung terkadang bisa memicu gangguan listrik yang menyebabkan henti jantung mendadak.
Demikian penjelasan mengenai beda angina dan henti jantung. Perbedaan keduanya terletak pada penyebabnya.
(asr/asr)