Lonjakan Covid, Negara-Negara ASEAN Terapkan Lagi Aturan Perjalanan

Lonjakan Covid, Negara-Negara ASEAN Terapkan Lagi Aturan Perjalanan


Jakarta, CNN Indonesia

Indonesia, Singapura, dan Malaysia telah menerapkan kembali langkah-langkah keselamatan seperti memasang pemindai termal tubuh di bandara atau menyaring kedatangan warga negara asing di tengah lonjakan kasus Covid belakangan ini.

Indonesia telah memasang pemindai termal tubuh di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan terminal feri Batam dalam beberapa minggu terakhir untuk menyaring wisatawan yang datang serta menginformasikan bahwa kasus Covid-19 melonjak lagi.

Kementerian Kesehatan RI pada 6 Desember lalu mengungkapkan bahwa jumlah kasus Covid di Indonesia meningkat 35-40 persen, dengan jumlah pasien rawat inap rata-rata mencapai 60-131.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasus-kasus Covid-19 di Indonesia saat ini didominasi oleh subvarian Omicron XBB 1.5, yang dianggap sebagai penyebab gelombang Covid di Eropa dan AS. Selain itu, subvarian EG2 dan EG5 juga telah terdeteksi pada beberapa pasien.

Namun jumlah kasus Covid ini masih lebih rendah dibandingkan saat pandemi yang mencapai 50.000-400.000 per minggu.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan awal pekan ini, Kemenkes mendesak masyarakat Indonesia untuk menunda perjalanan ke daerah yang melaporkan lonjakan kasus Covid-19. Selain itu, masyarakat juga diminta menyelesaikan vaksinasi booster, memakai masker, mencuci tangan, dan tetap di rumah jika sakit.

Seperti dilansir The Strait Times, Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan pada 8 Desember 2023 bahwa infeksi Covid-19 telah meningkat di negara itu selama dua minggu terakhir.

Peningkatan kasus ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, termasuk perjalanan akhir tahun dan berkurangnya kekebalan tubuh.

Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung mengatakan, masyarakat di Singapura harus menerima vaksinasi Covid setahun sekali, terutama warga lanjut usia di atas 60 tahun dan mereka yang memiliki penyakit kronis.

Ia juga mengimbau masyarakat yang sakit, menghindari kontak dengan orang lain, terutama lansia, dan diminta memakai masker saat keluar rumah.

Malaysia melaporkan hampir 13.000 kasus Covid-19 selama Pekan Epidemiologi ke-49 pada 3-9 Desember, dibandingkan dengan 6.796 kasus pada minggu sebelumnya, New Strait Times melaporkan.

Direktur Kementerian Kesehatan Malaysia, Muhammad Radzi Abu Hassan, memperingatkan tentang peningkatan kasus Covid baru akibat perjalanan dan pertemuan selama perayaan dan festival.

Ia mengimbau masyarakat Malaysia untuk melakukan tindakan pencegahan, antara lain dengan menjaga kebersihan diri, dan sering mencuci tangan dengan air dan sabun.

Kondisi peningkatan kasus Covid-19 ini terjadi di tengah negara-negara Asia Tenggara berlomba-lomba menarik wisatawan asing pada bulan-bulan terakhir tahun ini.

(wiw)

[Gambas:Video CNN]