Memasak Ternyata Bisa Sebabkan Pencemaran Udara Indoor, Kok Bisa?


Jakarta, CNN Indonesia

Dilihat sebagai aktivitas yang biasa saja, ternyata memasak bisa picu pencemaran udara indoor atau dalam ruangan. Simak penjelasan dokter berikut ini.

Bicara soal polusi udara, orang terperangkap pada gagasan bahwa polusi udara hanya ada di luar ruangan (outdoor). Dokter spesialis paru Jaka Pradipta berkata tanpa disadari polusi udara di dalam rumah bisa jadi lebih gawat ketimbang di luar.

Dia memberikan contoh sumber polusi dalam ruangan bisa dari berbagai hal termasuk aktivitas memasak.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Apa yang bikin kualitas [udara dalam ruangan] itu jelek? Paling sering itu rokok. Merokok di dalam rumah. Kemudian kebersihan rumahnya [kurang]. Debu pembakaran [termasuk aktivitas] masak,” jelas Jaka dalam peluncuran Modena Purifier Hood di Modena Experience Center Suryo, Jakarta Selatan, Selasa (12/12).

Kenapa aktivitas memasak bisa jadi sumber pencemaran udara indoor?

Jaka mengatakan sumber pencemaran bisa berasal dari alat pembakaran, selama proses memasak dan sisa masakan.

Pertama, alat pembakaran atau sumber pemanas. Ternyata gas LPG bisa memicu polusi udara karena gas berbahaya seperti nitrogen dioksida (NO2) dan karbon monoksida (CO).

“Gas-gas itu yang bisa bikin radang di saluran napas kita. Yang ada alergi, ada asma, akan lebih sering muncul (kambuh),” imbuhnya.

Kedua, proses memasak atau masakannya. Kadang asap dari masakan yang dipanaskan menimbulkan batuk, bersin, atau rasa tidak nyaman di saluran napas.

Ketiga, sisa makanan. Sisa makanan bisa saja menempel di perabotan dapur dan bisa jadi suaka buat kuman pemicu infeksi.

Tanda pencemaran udara indoor tinggi

Ada tanda-tanda pencemaran udara indoor mulai tinggi. Jaka menyebut saat penghuni rumah mengalami keluhan berulang seperti batuk dan pilek, bisa jadi kualitas udara dalam ruangan buruk. Apalagi jika keluhan muncul pada orang yang jarang keluar rumah.

“Kok ada anak yang asmanya sering kambuh, setelah dilihat kok munculnya di rumah. Itu yang perlu kita cari. Di saat kita di rumah harusnya [kesehatan] bagus kok ini sakit-sakitan. Ada sesuatu yang enggak bener di rumah kita,” jelasnya.

Lantas, apa yang bisa dilakukan?

Dia menyarankan untuk menjaga sirkulasi udara di dapur juga rumah tetap baik. Perlu ada pergantian udara dalam ruangan.

“Selain hood, ada pintu yang bisa dibuka [mengarah ke luar rumah], jendela sehingga udara berputar keluar,” ujarnya.

(els/pua)

[Gambas:Video CNN]