Mitos dan Fakta seputar Penyakit Jantung Koroner yang Perlu Diketahui

Mitos dan Fakta seputar Penyakit Jantung Koroner yang Perlu Diketahui

Penyakit jantung koroner adalah salah satu penyakit yang sering menjadi momok bagi banyak orang. Banyak mitos dan fakta yang beredar mengenai penyakit ini, sehingga seringkali membuat kebingungan dan ketakutan yang berlebihan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui mitos dan fakta yang sebenarnya mengenai penyakit jantung koroner ini.

Mitos pertama yang sering beredar adalah bahwa penyakit jantung koroner hanya menyerang orang tua. Hal ini adalah sebuah anggapan yang salah. Dr. Sardjono, seorang ahli jantung dari Rumah Sakit Kardiovaskular Harapan Kita, mengatakan bahwa penyakit jantung koroner tidak mengenal usia. Bahkan, semakin banyak kasus yang melibatkan orang-orang muda sebagai korban penyakit ini. Oleh karena itu, tidak ada salahnya bagi kita untuk menerapkan gaya hidup sehat sejak dini, tanpa memandang usia.

Mitos kedua yang perlu kita ketahui adalah bahwa orang yang memiliki tekanan darah tinggi pasti akan terkena penyakit jantung koroner. Dr. Ivan Aditya, seorang ahli kardiologi dari RSUD Tarakan, menjelaskan bahwa tekanan darah tinggi memang menjadi faktor risiko untuk terjadinya penyakit jantung koroner, tetapi bukan berarti semua orang dengan tekanan darah tinggi akan terkena penyakit ini. Terdapat banyak faktor lain yang juga berperan dalam peningkatan risiko penyakit jantung koroner, seperti gaya hidup yang tidak sehat dan riwayat keluarga.

Mitos ketiga yang seringkali membuat orang takut adalah bahwa penyakit jantung koroner tidak bisa disembuhkan. Padahal, fakta yang sebenarnya adalah bahwa penyakit jantung koroner bisa diatasi dan dikendalikan dengan pengobatan yang tepat. Dr. Sardjono juga menegaskan bahwa “penyakit jantung koroner bisa dikontrol dengan pola hidup sehat, pengobatan yang teratur, dan perubahan gaya hidup yang positif.”

Mitos keempat yang perlu kita singkirkan adalah bahwa orang yang berolahraga secara teratur tidak akan terkena penyakit jantung koroner. Dr. Ivan Aditya menambahkan bahwa olahraga memang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan jantung, tetapi tidak serta merta membuat seseorang kebal terhadap penyakit jantung koroner. Jadi, meskipun kita rajin berolahraga, tetaplah penting untuk menjaga gaya hidup sehat secara keseluruhan.

Mitos terakhir yang perlu kita ketahui adalah bahwa makanan lemak secara langsung menyebabkan penyakit jantung koroner. Dr. Sardjono menjelaskan bahwa sebenarnya tidak semua lemak buruk bagi jantung. “Terdapat lemak baik yang ditemukan dalam ikan berlemak, alpukat, dan kacang-kacangan yang justru dapat melindungi jantung,” ujar Dr. Sardjono. Namun, hal yang perlu dihindari adalah konsumsi lemak jenuh yang berlebihan, seperti yang terdapat dalam makanan cepat saji dan gorengan.

Dalam kesimpulannya, penting bagi kita untuk mengetahui mitos dan fakta seputar penyakit jantung koroner. Jangan terjebak oleh mitos yang tidak berdasar, tetapi selalu mencari informasi yang benar dari ahli-ahli jantung terpercaya. Jagalah gaya hidup sehat, perhatikan faktor risiko, dan rutin periksakan jantung Anda untuk menjaga kesehatan jantung yang optimal.

Referensi:
1. Dr. Sardjono, ahli jantung dari Rumah Sakit Kardiovaskular Harapan Kita.
2. Dr. Ivan Aditya, ahli kardiologi dari RSUD Tarakan.