Viral ASI Diolah Jadi Bubuk, Amankah untuk Bayi?


Jakarta, CNN Indonesia

Baru-baru iniĀ viral pembahasan soal air susu ibu (ASI) yang diolah jadi bubuk layaknya susu formula dan dikemas dalam sachet.

Lantas, apakah ASI bubuk aman dikonsumsi bayi?

Baru-baru ini TikTok diramaikan dengan unggahan video seorang influencer. Ia berbagi cerita saat dirinya menggunakan jasa suatu perusahaan untuk mengubah ASI menjadi bubuk.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ASI dikirim menggunakan cooler box, lalu dua minggu kemudian ia sudah menerima satu kotak berisi beberapa sachet ASI dalam bentuk bubuk.

Bagaimana cara membuat ASI bubuk?




Ilustrasi. Ramai di media sosial tentang ASI yang diolah jadi bubuk. (iStockphoto/Oki Tri Suswanto)

Di luar negeri, praktik membuat ASI bubuk ini populer sejak 2023. Bahkan ada perusahaan yang menerima investasi dari penyandang dana termasuk dari artis Gwyneth Paltrow.

ASI bubuk dibuat dengan menghilangkan kandungan air pada ASI sehingga hasil akhirnya berupa bubuk seperti susu bubuk formula.

Melansir dari What to Expect, setelah ASI diterima perusahaan, ASI kemudian dibekukan di bawah suhu minus 40 derajat Fahrenheit. Proses ini memicu reaksi yang disebut sublimasi di mana kristal es dalam ASI beku menjadi gas lalu menyisakan bubuk tanpa kandungan uap air.

Setelah itu, ASI dikemas dalam kantong kedap udara khusus agar tidak terpapar cahaya, kontaminan, dan kelembapan. ASI bubuk pun siap dikirim kembali ke konsumen.

Penelitian masih kurang

ASI bubuk memiliki masa simpan sampai tahunan. Kondisi ini sangat berbeda dengan ASI biasa yang disimpan di freezer yang maksimal bertahan dalam hitungan bulan.

Penawaran ini tentu sangat menarik bagi para orang tua. Selain umur simpan ASI lebih lama, ASI bubuk praktis dibawa bepergian.

Kendati demikian, ASI bubuk masih menyimpan kekhawatiran, terutama di kalangan praktisi kesehatan.

“Sebagai dokter anak umum, saya mencoba untuk tetap berpegang pada pedoman AAP, pedoman CDC, pedoman FDA, dan mereka belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai keamanan dan kemanjuran ASI kering beku,” kata Neela Sethi, dokter anak dan konsultan laktasi di MAM Baby, mengutip dari Parents.

Layanan Kesehatan Alberta di Kanada mengeluarkan pernyataan bahwa mereka tidak merekomendasikan penggunaan ASI bubuk.

ASI bubuk belum banyak diteliti, kekhawatiran akan kontaminasi dan proses pengeringan-beku tidak menghilangkan bakteri dan virus dalam ASI.

Sethi berkata sampai usia 6 bulan bayi minum ASI secara eksklusif. ASI, lanjut dia, adalah 100 persen nutrisi bayi dan tentu saja para ahli menganjurkan bayi mendapat nutrisi lengkap dari makanannya.

“Kami tidak 100 persen mengetahui bahwa hal ini berlaku pada ASI bubuk,” imbuhnya.

Dia menambahkan, belum ada penelitian yang memadai soal nutrisi ASI bubuk. Tidak jelas apa ASI bubuk memiliki rasio protein, lemak dan karbohidrat yang tepat dibutuhkan bayi.

Hal lain yang dikhawatirkan Sethi adalah ASI bubuk tidak mengalami proses pasteurisasi yang membunuh bakteri berbahaya.

(els/pua)

[Gambas:Video CNN]