Awas, Ini Dua Biang Kerok Utama Sakit Jantung di Usia 20-an

Awas, Ini Dua Biang Kerok Utama Sakit Jantung di Usia 20-an


Jakarta, CNN Indonesia

Usia 20-an sudah kena serangan jantung? Ternyata ada sejumlah faktor yang menyebabkan penyakit jantung di usia muda.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah subspesialis jantung dan pembuluh darah kardiologi intervensi di Rumah Sakit Pondok Indah, Puri Indah, Johan Winata mengatakan anak muda saat ini memang rentan terkena penyakit jantung.

Penyakit jantung yang diderita anak-anak muda ini bukanlah jenis penyakit jantung bawaan, melainkan muncul karena gaya hidup.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Benar, banyak anak muda yang saat ini terkena penyakit jantung. Saya sendiri ada pasien usia 20 tahunan, 30 tahunan itu ada beberapa,” kata Johan ditemui di Hotel Alila SCBD saat peluncuran The New Revolutionary CT Scan 512 Slice with AI, Senin (27/5).

Kata Johan, penyebabnya sebenarnya hal yang sederhana. Hanya ada dua penyebab utama kenapa anak-anak muda di usia 20-30 tahunan ini bisa mengalami serangan jantung.

Berikut dua penyebab utamanya:

1. Merokok

Rokok sudah jadi salah satu gaya hidup yang hampir dilakukan oleh semua orang, termasuk anak muda. Bahkan di Indonesia, tidak bisa dimungkiri banyak juga anak-anak di usia remaja sudah mulai merokok.

Kata Johan, rokok adalah faktor gaya hidup terbesar penyumbang peyakit jantung di kalangan usia muda.

Pasalnya, rokok bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang bermuara pada penyumbatan di pembuluh darah ke jantung.

“Faktor terbesar itu karena merkok, apalagi mereka yang mulai merokok di usia anak-anak dan remaja,” kata dia.

2. Makanan




Ilustrasi. Konsumsi makanan manis, asin, dan berlemak secara berlebihan bisa jadi faktor penyebab sakit jantung di usia 20-an. (iStock/AsiaVision)

Tidak ada yang salah dengan makanan, yang salah adalah cara Anda makan.

Makanan manis, asin, pedas, gurih, berlemak, tidak akan menyebabkan penyakit apapun selama Anda makan secukupnya, alias tidak berlebihan.

“Misalnya makanan manis kalau mencicip sedikit dan jarang tak akan jadi penyakit. Tapi kalau dimakan setiap hari bisa jadi penyakit,” kata dia.

Kedua faktor ini, kata Johan, bisa semakin tinggi risikonya jika orang tersebut terlahir dari keluarga dengan orang tua yang memiliki riwayat penyakit jantung.

(tst/pua)

[Gambas:Video CNN]