7 Alasan Penis Berbau Tak Sedap, Pria Perlu Tahu

Daftar Isi



Jakarta, CNN Indonesia

Bau penis tak sedap bisa merusak mood di ranjang. Simak beberapa alasan penis Anda berbau.

Aroma tertentu yang dikeluarkan oleh tubuh adalah hal yang normal. Seperti vagina, penis juga memiliki aroma yang terbilang normal.

Namun, jika aroma yang muncul dirasa berubah atau lebih kuat, maka bisa jadi ada kondisi tertentu yang terjadi pada penis. Berikut di antaranya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Keringat

Mike Bohl, praktisi kesehatan dan direktur konten kesehatan di Ro, mengatakan bahwa sebagian besar tubuh ditutupi kelenjar keringat yang disebut kelenjar eccrine. Kelenjar ini mengeluarkan air dan garam untuk mendinginkan tubuh.

Selain kelenjar eccrine, ada juga yang disebut dengan kelenjar apokrin.

“Kelenjar ini [apokrin] mengeluarkan senyawa tambahan seperti protein dan lemak. Sebagian besar bertanggung jawab atas bau badan,” jelas Bohl, seperti dikutip dari Health.

Kelenjar apokrin hanya ditemukan di bagian tubuh tertentu, seperti ketiak dan selangkangan. Oleh karenanya, penis bisa berbau tak sedap setelah banyak berkeringat.

2. Sirkulasi udara kurang baik

Bau tak sedap pada area genital biasanya terjadi akibat sirkulasi udara yang kurang baik. Penis, misalnya, banyak terkurung di dalam celana dan tak ada banyak pergerakan.

“Udara segar di area tersebut lebih sedikit dan keringat serta sel-sel kulit mati juga lebih sulit hilang, semua pada dasarnya tetap menempel di penis,” jelas Bohl.

Sebaiknya, kenakan celana dalam yang menyerap keringat dan diganti secara teratur.

3. Kurang menjaga kebersihan




Ilustrasi. Kurang menjaga kebersihan, salah satu alasan penis berbau tak sedap. (iStockphoto/Andrii Zastrozhnov)

Yang dimaksud dengan kurang menjaga kebersihan tak sekadar jarang mandi. Tapi juga termasuk kebersihan celana dalam. Residu urine pada celana dalam akan memicu bau pada penis.

4. Smegma

Smegma merupakan akumulasi sel kulit mati dan minyak alami yang menjaga kelembapan penis. Jika penis tidak dibersihkan secara teratur, smegma akan menumpuk dan menghasilkan zat putih kental.

Mengutip Medical News Today, penumpukan smegma lebih sering terjadi pada penis yang tidak disunat. Pasalnya, penumpukan kerap terjadi di sekitar kepala penis.

Selain bau, smegma bisa memicu iritasi, kekakuan, dan meningkatkan risiko infeksi bakteri.

5. Balanitis

Saat muncul bau tak sedap dan cukup kuat, Anda perlu curiga pada kondisi yang disebut balanitis.

Balanitis adalah iritasi kulit di ujung penis. Kondisi ini biasa disebabkan oleh infeksi, psoriasis, serta reaksi alergi terhadap obat tertentu, sabun, atau kondom.

6. Infeksi jamur

Meski lebih umum terjadi pada vagina, infeksi jamur Candida juga memengaruhi penis.

Tak hanya bau tak sedap, infeksi ini menimbulkan gejala seperti sensasi terbakar atau gatal, iritasi dan kemerahan, keluarnya cairan putih kental, dan penis yang lebih lembap dari biasanya.

7. Infeksi saluran kemih (ISK)

Infeksi saluran kemih (ISK) bisa memicu bau pada penis. Seseorang bisa mengalami ISK akibat bakteri atau virus yang masuk ke saluran kemih.

Ciri atau gejala ISK antara lain penis bau, urine berwarna merah muda atau keruh, sering ingin buang air kecil, dan sensasi terbakar saat kencing.

(els/asr)

[Gambas:Video CNN]