Awas Anak Muda, 5 Kebiasaan Ini Bisa Picu Stroke Sebelum 45 Tahun

Daftar Isi



  • Kebiasaan yang membuat stroke di usia muda

Jakarta, CNN Indonesia

Stroke tak cuma menyerang usia tua. Kini, siapa saja bisa terkena stroke, termasuk anak muda.

Kira-kira, apa saja kebiasaan yang membuat stroke di usia muda?

Stroke adalah kondisi medis yang disebabkan oleh penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak. Kondisi ini menghambat aliran darah ke otak dan menyebabkan kematian sel otak.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Umumnya, stroke menyerang kelompok usia dewasa tua. Namun, sejumlah penelitian menemukan usia terkena stroke semakin mundur hingga sebelum 45 tahun dalam beberapa tahun terakhir.

Mengutip Medical News Today, stroke di usia muda bisa muncul seiring terjadinya obesitas, tekanan darah tinggi, dan diabetes.

Ada juga beberapa faktor risiko lain yang bisa jadi penyebab stroke di usia muda. Misalnya saja infeksi virus tertentu, masalah kardiovaskular seperti kolesterol tinggi, kehamilan, pola makan, dan faktor genetik.

Kebiasaan yang membuat stroke di usia muda

Setidaknya, ada beberapa kebiasaan yang membuat stroke di usia muda. Berikut di antaranya, mengutip NBC News.

1. Sering makan gorengan

Makanan tinggi lemak, seperti gorengan, sangat bisa memicu stroke. Sebuah penelitian menemukan, orang yang mengonsumsi makanan tinggi lemak punya risiko 40 persen lebih tinggi mengalami stroke.

Selain gorengan atau makanan yang digoreng, hindari juga kebiasaan mengonsumsi daging merah atau makanan olahan.

2. Jomlo terus




Ilustrasi. Melajang terus, salah satu kebiasaan yang membuat stroke di usia muda. (iStock/Tero Vesalainen)

Sebuah penelitian di Tel Aviv University menemukan, orang yang menikah di usia paruh baya memiliki risiko stroke 64 persen lebih kecil dibandingkan mereka yang memilih tidak menikah selamanya.

Dengan demikian, memilih untuk terus melajang seumur hidup tampaknya bukan pilihan yang sehat untuk otak.

Namun demikian, bukan asal menikah yang dimaksud di sini. Pernikahan juga harus bahagia.

Laporan yang sama menemukan, orang yang menjalani pernikahan yang tidak memuaskan memiliki risiko stroke yang hampir sama dengan mereka yang melajang.

3. Sering mengeluh

Tak ada salahnya sesekali mengeluhkan kehidupan. Tapi, kalau mengeluh dijadikan ‘aktivitas harian’, maka bisa jadi masalah.

Kebahagiaan adalah kunci dalam kesehatan kardiovaskular. Sering mengeluh bisa jadi salah satu tanda ketidakbahagiaan dalam hidup.

Sebuah penelitian pada tahun 2001 menemukan, suasana hati dan sikap positif dapat melindungi seseorang dari risiko stroke.

4. Gemar makan tapi sering mager




Ilustrasi makan pizzaIlustrasi. Suka makan tapi mager, salah satu kebiasaan yang membuat stroke di usia muda. (iStock/AsiaVision)

Makan memang dibutuhkan untuk bertahan hidup. Namun, jika dilakukan berlebihan dan tak terkontrol, maka makan bisa jadi masalah.

Masalah juga bakal semakin runyam jika kebiasaan makan berlebih tak terkontrol itu tak dibarengi dengan aktivitas fisik.

Kebiasaan di atas berisiko meningkatkan berat badan. Sebuah penelitian menemukan, berat badan berlebih bisa meningkatkan risiko stroke.

5. Merokok

Bukan rahasia lagi, merokok jadi salah satu kebiasaan yang membuat stroke di usia muda. American Heart Association (AHA) bahkan menyebutkan bahwa risiko stroke bisa meningkat hingga dua kali lipat jika seseorang punya kebiasaan merokok.

Untungnya, berhenti merokok dapat menurunkan risiko tersebut, termasuk bagi perokok berat.

(asr/asr)

[Gambas:Video CNN]