Ditularkan Gigitan Nyamuk, Apa Itu Penyakit Arbovirus?


Jakarta, CNN Indonesia

Arbovirus jadi salah satu penyakit yang harus diwaspadai saat ini selain demam berdarah dengue (DBD). Apa itu penyakit Arbovirus?

Pada dasarnya Arbovirus adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sekelompok virus yang menginfeksi dan ditularkan ke manusia dari serangga.

Kelompok serangga yang menularkan berbagai virus ini dikenal dengan arthropoda. Nyamuk adalah jenis serangga yang paling sering menjadi pembawa Arbovirus.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada banyak jenis Arbovirus dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Ada yang memicu gejala ringan seperti flu hingga parah.

Untuk itu, Anda perlu mengetahui apa itu penyakit Arbovirus. Selain lewat gigitan serangga, Arbovirus juga bisa menular antar-manusia melalui perantara berikut, mengutip Medical News Today:

– transfusi darah
– transplantasi organ
– kontak seksual
– kehamilan dan persalinan dari ibu ke anak.

Gejala infeksi arbovirus

Kebanyakan infeksi Arbovirus tidak menunjukkan gejala signifikan. Jika pun ada, biasanya gejala yang muncul cukup ringan seperti flu.

Dalam tingkat yang lebih parah, infeksi Arbovirus bisa juga memicu ensefalitis atau peradangan pada otak yang berpotensi mengancam jiwa.

Karakteristik dan gejala klinisnya dapat dibagi menjadi dua sub kelompok, yakni neuroinvasif dan non-neuroinvasif.

Perbedaan dari kedua subkelompok ini yakni, penyakit neuroinvasif biasanya menimbulkan gejala yang menunjukkan bahwa penyakit tersebut dapat menginfeksi sistem saraf. Sedangkan penyakit non-neuroinvasif tidak.




Ilustrasi. Infeksi Arbovirus biasanya terjadi melalui gigitan nyamuk. (Pixabay/skeeze)

Arbovirus neuroinvasif sering menyebabkan meningitis atau ensefalitis. Gejala Arbovirus neuroinvasif meliputi demam mendadak yang disertai gejala berikut:

– sakit kepala
– leher kaku
– nyeri otot
– kebingungan atau disorientasi
– kelemahan pada lengan dan kaki
– kejang.

Sementara itu, gejala Arbovirus non-neuroinvasif sedikit berbeda. Sistem saraf tidak terpengaruh dan tidak menyebabkan perubahan kondisi mental seperti kebingungan atau kejang. Berikut beberapa gejala Arbovirus non-neuroinvasif:

– sakit kepala
– nyeri otot
– nyeri sendi
– sakit perut
– mual, muntah, atau diare
– ruam.

Demikian penjelasan mengenai apa itu penyakit Arbovirus. Semoga bermanfaat.

(tst/asr)

[Gambas:Video CNN]