Gara-gara Film Ini, Banyak Turis China Tolak Liburan ke Asia Tenggara

Jakarta, CNN Indonesia

Sebuah survei di platform media sosial China, Weibo, mengungkapkan bahwa 85 persen dari 54 ribu orangĀ China tidak akan melakukan perjalanan, termasuk untuk liburan ke negara-negara Asia Tenggara atau ASEAN.

Alasannya karena masalah keamanan, di mana di antara mereka takut akan keselamatan diri saat di negara-negara ASEAN. Angka survei ini diyakini terpengaruh dirilisnya film aksi China berjudul “No More Bets”.

Saat ini film aksi “No More Bets” menduduki puncak box office China sejak dirilis pada awal Agustus lalu. Namun, film itu dianggap mencoreng reputasi pariwisata negara-negara Asia Tenggara termasuk Thailand.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dikutip VN Express, Kantor Perdana Menteri Thailand Puangpet Chunlaiad menyampaikan pikiran serupa dalam pertemuan dengan duta besar China Han Zhiqiang.

Citra pariwisata negara ASEAN lainnya, Myanmar dan Kamboja juga terkena dampaknya. Bahkan Kamboja telah melarang film penayangan tersebut.

“Film tersebut menggambarkan Thailand dengan aktivitas ilegal, termasuk perdagangan manusia, perdagangan organ, penipuan call center, dan geng pemerasan, yang berpotensi mempengaruhi persepsi keselamatan wisatawan China,” kata Puangpet seperti dikutip Biro Berita Nasional Thailand.

Meskipun pengambilan gambar film tersebut tidak dilakukan di Thailand, film “No MOre Bets” menampilkan bahasa Thailand di beberapa adegan, sehingga menyebabkan kesalahpahaman di platform media sosial Weibo.

Puangpet menyatakan, Pemerintah Thailand berharap pihak berwenang China akan meyakinkan warganya tentang ketidakakuratan film tersebut dan menekankan langkah-langkah keamanan Thailand yang ketat bagi wisatawan.

Sebagai pasar penting, China telah menjadi sumber utama industri pariwisata Thailand, dengan 11 juta pengunjung asal Negeri Tirai Bambu itu pada pra-pandemi tahun 2019, yang mencakup lebih dari seperempat total kedatangan di Thailand pada tahun tersebut.

Namun, negara ini tidak lagi menjadi pilihan utama wisatawan China, menurut survei sentimen perjalanan triwulanan yang dirilis oleh perusahaan pemasaran digital China Trading Desk yang berbasis di Singapura. Perusahaan ini mensurvei lebih dari 10.000 penduduk China mengenai rencana perjalanan internasional mereka yang akan datang.

Sekitar 3,01 juta wisatawan China telah mengunjungi Thailand sepanjang tahun ini. Negara dengan ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara ini memperkirakan akan menerima 3,4-3,5 juta wisatawan China tahun ini, di bawah target awal sebesar 5 juta wisatawan.

(wiw)

[Gambas:Video CNN]