Keutamaan, Hukum, dan Dalil tentang Puasa Syawal

Daftar Isi



Jakarta, CNN Indonesia

Setelah merayakan Idulfitri, umat Islam disunahkan untuk melaksanakan puasa sunah di bulan Syawal. Simak keutamaan, hukum, dan dalil yang menjelaskan tentang puasa Syawal.

Syawal merupakan bulan kesepuluh dalam kalender Hijriah. Puasa Syawal adalah puasa sunah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk ditunaikan oleh umat Islam setelah bulan Ramadhan. Sesuai dengan namanya puasa ini berlangsung selama enam hari di bulan Syawal.

Meski memiliki hukum sunah, puasa Syawal memiliki banyak sekali keutamaan.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk lebih jelasnya, berikut ini penjelasan mengenai keutamaan, hukum, dan dalil tentang puasa Syawal.

Hukum puasa Syawal

Melansir NU Online, puasa Syawal adalah puasa sunah bagi umat Islam yang tidak memiliki utang atau tanggungan puasa di bulan Ramadhan atau puasa wajib lainnya. Sedangkan bagi mereka yang masih mempunyai tanggungan puasa karena sakit, musafir, atau lainnya maka hukum puasa Syawal menjadi makruh.

Sementara berubah status menjadi haram apabila dilakukan oleh mereka yang tidak berpuasa di bulan Ramadhan atau puasa wajib lainnya karena kesengajaan atau uzur. Oleh karena itu kita harus menunaikan ibadah wajib terlebih dahulu, baru kemudian menjalankan ibadah sunah puasa Syawal.

Dalil tentang puasa Syawal

Berikut ini sejumlah dalil yang menjelaskan dasar hukum tentang puasa Syawal.

1. Hadis riwayat Muslim

مَنْ صَامَ رَمَضانَ ثُمَّ أَتَبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كانَ كصِيَامِ الدَّهْرِ

Artinya: “Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka baginya (ganjaran) puasa selama setahun penuh.” (HR Muslim)

2. Hadis riwayat Ibnu Majah

عن ثوبان عن رسول اللہ ﷺ أنه قال : من صام رمضان وستة أيام بعد الفطر كان تمام السنة من جاء بالحسنة فله عشر أمثالها

Artinya: “Barang siapa yang berpuasa satu bulan Ramadhan, ditambah enam hari (Syawal) setelah Idul Fitri, pahala puasanya seperti pahala puasa satu tahun. Dan siapa yang mengerjakan satu amalan kebaikan, baginya sepuluh kebaikan.” (HR Ibnu Majah).

Keutamaan puasa Syawal

Melansir berbagai sumber, berikut ini sejumlah keutamaan puasa Syawal yang perlu umat Islam ketahui:

1. Penyempurna puasa Ramadhan

Keutamaan puasa Syawal adalah sebagai penyempurna terhadap puasa Ramadhan. Sebagaimana salat sunah Rawatib sebagai penyempurna salat wajib lima waktu.

2. Seperti puasa setahun penuh

Rasulullah menjelaskan bahwa salah satu keutamaan puasa Syawal adalah seperti melakukan puasa setahun penuh.

مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ (مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا)

“Barang siapa berpuasa enam hari setelah hari raya Idul Fitri, maka dia seperti berpuasa setahun penuh. [Barang siapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan semisal].” (HR. Ibnu Majah dan dishohihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Irwa’ul Gholil)

3. Wujud rasa syukur

Keutamaan puasa Syawal selanjutnya adalah sebagai wujud rasa bersyukur umat Islam terhadap Allah SWT, atas segala bentuk anugerah yang telah dilimpahkan ketika bulan Ramadhan seperti puasa, qiyamul lail, zakat, dan lainnya.

4. Pertanda diterimanya ibadah di bulan Ramadhan

Puasa Syawal juga memiliki keutamaan sebagai pertanda diterimanya ibadah di bulan Ramadhan. Pasalnya, dengan melanjutkan puasa setelah Ramadhan menunjukkan bahwa Allah SWT telah memberikan anugerah kepada umatnya apabila amalan itu diterima untuk meneruskan kebaikan yang telah dilakukan.

5. Tidak memutus ibadah Ramadhan

Dengan melakukan puasa sunah 6 hari di bulan Syawal, maka dapat diartikan bahwa ibadah yang telah dilakukan di bulan Ramadhan tidak akan terputus meskipun bulan suci telah berlalu.

Demikianlah keutamaan, hukum, dan dalil tentang puasa Syawal yang perlu umat Islam ketahui. Semoga bermanfaat.

[Gambas:Video CNN]

(pua/pua)