Mengenal El Tari, Bandara Peninggalan Belanda Bekas Ladang Jagung


Jakarta, CNN Indonesia

Pernah kamu ke Bandara El Tari di Kupang di Nusa Tenggara Timur (NTT)? Bandara yang menyambut pengunjungnya dengan monumen sasando ikonik. 

Bandara El Tari Kupang ternyata memiliki sejarah panjang yang berakar pada masa kolonial Belanda.

Awalnya, bandara ini hanya sebuah landasan pacu sederhana, kemudian mampu berkembang menjadi salah satu pintu gerbang utama di Nusa Tenggara Timur.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bandara ini telah beroperasi sejak tahun 1928 di masa penjajahan Belanda. Pada saat itu, pesawat yang diterbangkan oleh penerbang Amerika Serikat, Lamij Johnson, menjadi pesawat pertama yang mendarat di lapangan terbang tersebut.

Nama aslinya, Lapangan Terbang Penfui, yang berarti ‘jagung di hutan’ dalam Bahasa Timor, menggambarkan lokasi awalnya yang dikelilingi oleh ladang jagung.

Namun, setelah Konferensi Meja Bundar pada tahun 1949, Belanda menyerahkan bandara ini kepada Pemerintah Indonesia pada tanggal 6 Mei 1950, menandai awal dari era baru.

Pada tahun 1988, bandara ini diresmikan dengan nama baru, Pelabuhan Udara El Tari, untuk menghormati Elias Tari, Gubernur NTT kedua yang memimpin dari tahun 1966 hingga 1978.

Pengelolaan bandara kemudian diambil alih oleh AP I (Angkasa Pura I) pada tahun 1999, yang sejak itu telah melakukan berbagai upaya pengembangan infrastruktur.

Ini termasuk perluasan terminal penumpang dari 7.642 meter persegi menjadi 16.424 meter persegi, meningkatkan kapasitas penumpang dari 1.3 juta menjadi 2 juta per tahun. Selanjutnya memperluas apron dari 42.525 meter persegi menjadi 58.469 meter persegi, dan menambah jumlah parking stand dari 12 menjadi 17.

Transformasi Bandara El Tari mencerminkan komitmen Indonesia dalam meningkatkan infrastruktur transportasi dan memfasilitasi pertumbuhan ekonomi serta pariwisata di kawasan tersebut.

Namun belum lama ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mencabut status internasional 17 bandara di Tanah Air, termasuk Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur.Hal ini disebabkan oleh tidak adanya lagi layanan penerbangan internasional yang terjadwal.

Sebelumnya, Bandara El Tari Kupang menyediakan rute penerbangan ke Dili, Timor Leste. Namun, untuk saat ini, layanan penerbangan tersebut telah dihentikan.

(anm/wiw)

[Gambas:Video CNN]