Mitos dan Fakta seputar Penyakit Jantung

Mitos dan Fakta seputar Penyakit Jantung

Apakah Anda sering mendengar tentang berbagai mitos seputar penyakit jantung? Sebagai salah satu penyakit paling mematikan di dunia, penyakit jantung sering menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Namun, tidak semua informasi yang beredar tentang penyakit ini benar. Mari kita kupas beberapa mitos dan fakta seputar penyakit jantung.

Mitos pertama yang sering kita dengar adalah penyakit jantung hanya menyerang orang tua. Faktanya, penyakit jantung dapat terjadi pada siapa saja, tanpa memandang usia. Dr. Michael Miller, direktur Pusat Pendidikan Pencegahan Jantung di Universitas Maryland, menjelaskan, “Penyakit jantung tidak memandang usia. Sebagai contoh, serangan jantung pada orang muda bisa terjadi karena faktor gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, makan makanan tidak sehat, dan kurang berolahraga.”

Mitos kedua adalah hanya orang yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung yang berisiko terkena penyakit ini. Dr. Nieca Goldberg, direktur Pusat Kardiovaskular Wanita di Rumah Sakit Langone NYU, menjelaskan bahwa faktor keturunan memang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung, tetapi bukan satu-satunya faktor yang harus diperhatikan. “Gaya hidup yang sehat juga berperan penting dalam pencegahan penyakit jantung. Jadi, jangan abaikan pola makan sehat, rutin berolahraga, dan hindari stres berlebihan,” tambah Dr. Goldberg.

Mitos ketiga yang perlu kita cermati adalah penyakit jantung hanya menyerang pria. Faktanya, penyakit jantung adalah pembunuh nomor satu bagi wanita juga. Dr. C. Noel Bairey Merz, direktur Institut Wanita Cedars-Sinai, menjelaskan bahwa wanita sering mengabaikan gejala penyakit jantung dan mengaitkannya dengan masalah lain. “Wanita sering mengalami gejala jantung yang berbeda dengan pria, seperti nyeri dada yang kurang jelas atau sesak napas. Oleh karena itu, penting bagi wanita untuk lebih peka terhadap kondisi kesehatan jantung mereka,” kata Dr. Bairey Merz.

Mitos selanjutnya adalah penyakit jantung hanya disebabkan oleh makanan berlemak tinggi. Faktanya, penyakit jantung berkaitan dengan pola makan yang tidak sehat secara keseluruhan. Dr. Sarah Samaan, kardiolog dan penulis buku “Best Practices for a Healthy Heart,” mengatakan, “Tidak hanya makanan berlemak tinggi yang harus dihindari, tetapi juga makanan tinggi gula, garam, dan kolesterol. Penting untuk mengonsumsi makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.”

Mitos terakhir yang ingin kita bahas adalah penyakit jantung tidak dapat dihindari. Faktanya, banyak faktor risiko penyakit jantung yang dapat dikendalikan. Dr. Martha Gulati, editor jurnal kardiologi “CardioSmart,” mengatakan, “Sebagian besar kasus penyakit jantung dapat dicegah dengan gaya hidup sehat. Jadi, jangan menyerah dan mulailah sekarang untuk hidup lebih sehat.”

Dalam menghadapi penyakit jantung, penting bagi kita untuk memahami fakta yang benar dan menghindari mitos yang salah. Konsultasikanlah dengan dokter Anda untuk mendapatkan informasi yang akurat dan langkah-langkah pencegahan yang tepat. Jaga kesehatan jantung Anda dengan pola hidup sehat dan rajin memeriksakan diri. Ingatlah, pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan.

Referensi:
1. Dr. Michael Miller, direktur Pusat Pendidikan Pencegahan Jantung di Universitas Maryland.
2. Dr. Nieca Goldberg, direktur Pusat Kardiovaskular Wanita di Rumah Sakit Langone NYU.
3. Dr. C. Noel Bairey Merz, direktur Institut Wanita Cedars-Sinai.
4. Dr. Sarah Samaan, kardiolog dan penulis buku “Best Practices for a Healthy Heart.”
5. Dr. Martha Gulati, editor jurnal kardiologi “CardioSmart.”