Penyakit Jantung Koroner: Pemicu, Gejala, dan Cara Mengatasi

Penyakit Jantung Koroner: Pemicu, Gejala, dan Cara Mengatasi

Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit yang sering kali diabaikan oleh masyarakat. Namun, PJK merupakan penyakit yang mematikan dan menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia. PJK terjadi ketika pembuluh darah yang memasok darah ke jantung mengalami penyempitan atau terblokir oleh penumpukan plak lemak, yang disebut aterosklerosis.

Pemicu utama penyakit jantung koroner adalah gaya hidup tidak sehat. Pola makan yang tinggi lemak jenuh dan kolesterol, kurangnya aktivitas fisik, merokok, dan stres dapat meningkatkan risiko terkena PJK. Dr. Andi, seorang ahli kardiologi, menjelaskan, “Gaya hidup yang tidak sehat, seperti makanan bergizi rendah dan kurangnya olahraga, dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Kolesterol berlebih ini dapat membentuk plak di dinding arteri, yang dapat menyebabkan penyempitan dan blokade aliran darah ke jantung.”

Gejala penyakit jantung koroner dapat bervariasi, namun yang paling umum adalah nyeri dada atau angina. Nyeri ini terjadi ketika jantung tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi. Selain itu, gejala lain seperti sesak napas, kelelahan, mual, dan nyeri pada bagian tubuh lain juga dapat terjadi. Prof. Budi, seorang pakar kardiovaskular, mengatakan, “Jangan anggap enteng dengan gejala-gejala tersebut. Segera periksa ke dokter jika mengalami keluhan tersebut karena penanganan dini dapat mencegah komplikasi serius.”

Untuk mengatasi penyakit jantung koroner, perubahan gaya hidup menjadi sangat penting. Mengonsumsi makanan sehat, seperti buah-buahan, sayuran, ikan, dan biji-bijian, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Dr. Ani, seorang ahli gizi, menyarankan, “Hindari makanan yang tinggi lemak jenuh, seperti makanan cepat saji dan makanan olahan. Pilihlah makanan rendah lemak dan tinggi serat untuk menjaga kesehatan jantung.”

Selain itu, olahraga teratur juga penting untuk menjaga kesehatan jantung. Olahraga dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi tekanan darah, dan meningkatkan kekuatan jantung. Dr. Fitri, seorang dokter spesialis olahraga, mengungkapkan, “Lakukan olahraga aerobik seperti berjalan, berlari, atau bersepeda selama 30 menit setiap hari. Ini akan membantu menjaga kesehatan jantung Anda.”

Selain perubahan gaya hidup, pengobatan medis juga dapat diberikan oleh dokter sesuai dengan kondisi pasien. Terkadang, dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk mengendalikan tekanan darah, menurunkan kadar kolesterol, atau mengurangi risiko pembekuan darah. Namun, pengobatan medis ini harus selalu dikonsultasikan dengan dokter yang berkompeten.

Dalam penutup, penting bagi kita untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit jantung koroner. Mengenali pemicu, gejala, dan cara mengatasi PJK adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan jantung kita. Dr. Andi menegaskan, “Penyakit jantung koroner dapat dicegah dengan mengadopsi gaya hidup sehat. Jaga pola makan, aktif secara fisik, dan hindari stres berlebihan. Mari jaga kesehatan jantung kita dengan baik.”

Referensi:
1. World Health Organization. (2021). Cardiovascular Diseases (CVDs). https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/cardiovascular-diseases-(cvds)
2. American Heart Association. (2021). Coronary Artery Disease. https://www.heart.org/en/health-topics/consumer-healthcare/what-is-cardiovascular-disease/coronary-artery-disease
3. Mayo Clinic. (2021). Coronary artery disease. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/coronary-artery-disease/symptoms-causes/syc-20350613