Pneumonia Misterius di China-Belanda, Tak Ada Pemberlakuan Travel Ban

Jakarta, CNN Indonesia

Kementerian Kesehatan RI menyebut, tidak ada pemberlakuan travel ban atau larangan bepergian menyusul terjadinya wabah pneumonia misterius di China dan Belanda.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi mengatakan, hal ini diputuskan berdasarkan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Kita enggak ada travel ban, tapi perlu meningkatkan kewaspadaan pada penumpang yang ada gejala batuk, demam. Jadi kalau ditanya apa perlu karantina? Tidak ada,” kata Imran dalam konferensi pers bersama Kemenkes, Rabu (29/11).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

China melaporkan peningkatan kasus infeksiĀ Mycoplasma pneumonia sejak Mei 2023. Sebanyak 3/4 kasus didiagnosis sebagai infeksi Mycoplasma. Sementara penyebab lain yang terdeteksi antara lain influenza, SARS-CoV-2, RSV, Adenovirus, dan lain-lain.

Selanjutnya, lewat publikasi di ProMed pada 22 November 2023, WHO mendeteksi sinyal undiagnosed pneumonia pada anak.

Tak hanya China, kasus pneumonia misterius juga menjangkiti anak-anak di Belanda.

Pekan ini, Institut Penelitian Layanan Kesehatan Belanda (NIVEL) melaporkan 80 dari setiap 100 ribu anak usia 5-14 mengalami pneumonia minggu lalu.

Menurut NIVEL, insiden ini adalah wabah pneumonia terbesar yang pernah dilaporkan selama beberapa tahun terakhir.

Melihat peningkatan kasus di China, WHO merekomendasikan agar masyarakat mengikuti langkah untuk mengurangi risiko penyakit pernapasan.

1. Rekomendasi vaksin untuk melawan influenza, Covid-19, dan patogen pernapasan lain jika diperlukan.

2. Menjaga jarak dengan orang sakit.

3. Menjalani rawat jalan di rumah sakit.

4. Tes dan perawatan medis sesuai kebutuhan.

5. Memakai masker dengan benar.

6. Memastikan ventilasi baik.

7. Mempraktikkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS), termasuk cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

8. Segera ke fasilitas layanan kesehatan jika ada tanda gejala batuk dan atau kesulitan bernapas disertai demam.

(els/asr)

[Gambas:Video CNN]