Jakarta, CNN Indonesia —
Palembang menjadi kota yang dua kali kami singgahi dalam melakukan perjalanan Jelajah Jalur Sumatera 2024 pada Maret lalu. Datang ke ibu kota Sumatera Selatan itu, kurang lengkap jika tidak mencicipinya hidangan khasnya.
Bicara Kota Palembang orang tentu bakal mengidentikkannya dengan makanan pempek. Kelezatan pempek asli Palembang memang tidak bisa dipungkiri.
Ketika masih di jalan menuju Palembang saja, bayangan pempek bercampur padu siraman cuko sudah menari-nari di kepala. Tapi, untuk alasan itu pula kami memutuskan tidak menulis artikel tentang pempek Palembang.
Pempek adalah bagian tak terpisahkan dari Palembang. Semua orang sudah tahu tentang pempek, dari yang levelnya di restoran kelas atas hingga di pinggir jalan. Meski tetap menyantap pempek di Palembang, kami memutuskan mengangkat kuliner Palembang lainnya, tentunya yang tak kalah enak.
Saat masih di Jakarta, mie celor adalah makanan yang disebut-sebut patut dicoba. Di Palembang, selain pempek, mie celor adalah kuliner yang kerap diburu orang untuk disantap.
Kami pun mencari lokasi rumah makan di Palembang yang menjual mie celor terbaik. Mie Celor H.M. Syafei Z Asli 26 Ilir menjadi pilihan kami. Lokasinya di Jl. KH. A. Dahlan No.2, Palembang.
Saat pesanan mie celor datang ke meja kami, terlihat kuahnya begitu kental. Ukuran mienya juga lebih besar dibanding mie pada umumnya.
Mie celor H.M. Syafei 26 ilir kuliner khas palembang memiliki rasa yang khas yaitu perpaduan mie, santan dan kuah kaldu udang. (CNN Indonesia/Safir Makki)
|
Biasanya, mie celor disajikan dengan toge, mi celor biasa disajikan dengan toge, irisan telur, daun bawang ditambah seledri. Rasa kaldu udangnya cukup dominan.
Sekilas rasanya mirip laksa, tapi setelah ditelan, perbedaannya terasa. Kuahnya sangat gurih karena santan dan kaldu udang. Menurut saya, mie celor lebih enak dimakan saat hangat.
“Khas mie celor ya kuahnya yang kental dengan rasa udangnya. Mienya juga lebih gede, karena kami pesan khusus,” kata cucu dari H.M. Syafei Z, Imelda Ciptadi kepada CNNIndonesia.com.
Banyak orang dari luar Palembang yang datang ke restoran hanya untuk mencoba rasanya mie celor. Menurut Imelda, saat libur Lebaran, penjualan mie celor di tempatnya meningkat signifikan.
“Biasanya kalau rame itu habis lebaran, orang lain beda kota makan di sini, sehari bisa sampai ratusan porsi. Sekitar 200 porsi atau lebih,” ungkapnya.
Simak perjalanan CNN Indonesia dalam Jelajah Jalur Sumatera dalam video berikut:
[Gambas:Youtube]
Yang menciptakan resep mie celor pun adalah H.M. Syafei, sehingga nama sebutan restorannya adalah mie celor pelopor. Udang yang dipakai untuk mie celor pun, kata Imelda, adalah yang masih segar.
“Memang resepnya dari kami, kamu yang menemukan. Celor itu sebenarnya proses pas mie direndam di air hangat, dicelupin, itu namanya celor, rebus begitu,” beber perempuan yang karib disapa Imel ini.
Untuk menyajikan mie celor, ada resep rahasianya sendiri dan Imel mengatakan bahwa yang tahu resep tersebut hanya keturunan asli dari H.M. Syafei Z. Yang masak kuah mie celornya sendiri adalah bernama Ilham, adik dari Imelda.
Bumbu-bumbu khusus yang telah diracik untuk mie celor secara tradisional sejak dahulu telah turun temurun.
Imel menuturkan, setiap hari kuah mie celor di rumah makannya dimasak baru dan tidak pernah sekalipun menggunakan kuah yang sama untuk dijual keesokan harinya.
“Kuahnya dimasak tiap hari, khusus hari itu. Misalnya kuah masih ada nih, kita enggak jual buat besok. Kuahnya memang fresh, khusus hari itu kita buatnya. Kuahnya memang lebih dominan ke santan dan udang,” katanya.
Mie celor yang telah dimasak dan tinggal disantap sesuai porsi pesanan bisa dibeli dengan harga terjangkau. Untuk satu porsi mie celor original hargnyaa Rp 24 ribu, mi celor jumbo Rp 36 ribu, mie celor udang Rp59 ribu dan mi celor spesial Rp62 ribu. Sudah enak, harganya terjangkau lagi. Gimana, tergiur enggak buat mencicipi?
(wiw)
[Gambas:Video CNN]