Martabak HAR, Sensasi Bumbu Rahasia Kuah Kari Bercampur Irisan Cabai


Jakarta, CNN Indonesia

Berburu makanan adalah kegiatan yang hampir pasti dilakukan apabila sedang berada di Palembang, Sumatera Selatan. Setidaknya itu yang saya lakukan. Bukan tanpa alasan, Palembang punya sederet kuliner khas yang terkenal lezat.

Ya, jangan cuma pempek yang kamu cicipi saat tengah mampir ke Palembang. Jajal juga hidangan bernama Martabak HAR, yang telah ada sejak lama di Bumi Sriwijaya, tepatnya sejak 1947.

Nama HAR sendiri merupakan singkatan dari Haji Abdul Rozak, warga keturunan India yang merantau ke Palembang dan pertama kali memasak resep martabak ini dan menjualnya.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memang apa istimewanya Martabak HAR? Bicara martabak, sebenarnya tidak ada yang berbeda dari adonannya. Setidaknya itu yang disampaikan Pujo Pramono, pria yang telah 30 tahun menjadi tukang masak di Martabak HAR.

Pujo bertugas di Martabak HAR Lamo, yang berada di Jalan Jend. Sudirman No.3, 19 Ilir, Kec. Bukit Kecil, Kota Palembang. Dia pun membeberkan isi adonan martabak sebelum digoreng.

“Bahannya tepung terigu, garam, dan air. Kalau adonan roti canai beda, pakai susu, kalau ini enggak pakai. Enggak bisa kalau pakai susu, lebih ke pakai telur,” ujar Pujo kepada CNNIndonesia.com.

Dalam perbincangan dengan kami, Pujo sedang asyik membentuk adonan menjadi lebar, setelah itu ia memasukkan dua butir telur, lalu adonan dilipat, kemudian digoreng.

Martabak HAR sesungguhnya adalah martabak telur bebek. Kulit martabak diisi dua telur bebek, lalu digoreng, yang disajikan dengan kuah kari dan bumbu rempah, yang dicampur kentang serta irisan daging.

“Dulu hanya memakai telur bebek, tapi karena tidak semua orang bisa makan telur bebek, maka ada juga pakai telur ayam,” jelasnya.




Martabak HAR kuliner khas Palembang yang patut dicoba jika berkunjung ke Palembang. Martabak HAR yang terbuat dari adonan tepung dan telur ini dimakan dengan guyuran kuah kari kambing dipadu potongan cabe. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Bukan cuma disajikan dengan kuah kari, Martabak HAR juga disantap bersama cuka hitam yang dicampur irisan cabai hijau. Saat mengungnyah martabak berbarengan dengan kuah kari dan irisan cabai hijau, kamu akan merasakan sensasi pedas menyengat yang nikmat.

Menurut Pujo, kunci menikmati Martabak HAR memang terletak pada kuahnya. Sebab, di dalam kuah kari Martabak HAR terdapat banyak bahan, bahan hingga 30 macam.

“Ada 30 bahan untuk kuahnya. Bumbu rahasinya di kuahnya. Bahan yang umum seperti kunyit, jahe, ketumbar, kemiri, dan rempah-rempah yang lain,” ungkap Pujo.




Martabak HAR kuliner khas Palembang yang patut dicoba jika berkunjung ke Palembang. Martabak HAR yang terbuat dari adonan tepung dan telur ini dimakan dengan guyuran kuah kari kambing dipadu potongan cabe. CNN Indonesia/Safir MakkiMartabak HAR kuliner khas Palembang yang patut dicoba jika berkunjung ke Palembang. Martabak HAR yang terbuat dari adonan tepung dan telur ini dimakan dengan guyuran kuah kari kambing dipadu potongan cabe. (CNN Indonesia/Safir Makki)

“Kuahnya dibikin, masak dari pagi, dari Subuh sudah mulai bikin, selesainya jam 12 siang biasanya paling lama. Kalau bikin kuahnya agak siangan, enggak terkejar,” lanjutnya.

Di Palembang, hanya terdapat dua cabang orisinal Martabak HAR, yakni Martabak HAR Lamo di Jalan Jend. Sudirman No.3, 19 Ilir dan Martabak HAR Simpang Sekipdi Jl. Jend. Sudirman No.1078, Sungai Pangeran.

Berapa harga satu porsi martabak HAR? Untuk martabak telur ayam Rp25 ribu, bebek Rp30 ribu, sayur Rp35 ribu dan spesial Rp50ribu. Varian spesial biasanya berisi sayur dan daging.

(wiw)

[Gambas:Video CNN]